PIKIRAN RAKYAT – Status Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat banyak dipertanyakan setelah terjadinya gempa 5,6 magnitudo yang mengguncang Cianjur pada Senin, 21 November 2022.
Terbaru, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM menyatakan bahwa status Gunung Gede Pangrango sampai saat ini masih level satu atau normal dan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda mengalami erupsi.
“Untuk status aktivitas Gunung Gede masih level satu atau normal, sedangkan untuk kerusakan gempa Cianjur ini dan lokasi mana yang mengalami kerusakan parah nanti tim yang rencananya sore ini tiba, akan melakukan identifikasi kerusakan mana saja dan yang paling parah,” kata Kepala PVMBG Kementerian ESDM Hendra Gunawan dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut, berdasarkan pengamatan secara visual, kata dia, Gunung Gede Pangrango tidak menunjukkan tanda-tanda erupsi.
Baca Juga: PVMBG: Cianjur Punya Karakteristik Bebatuan Tak Solid hingga Bisa Menambah Guncangan Gempa
Kendati begitu, Gunung Gede punya sejarah adanya sifat krisis kegempaan pada tahun 1950-an.
Menurut Hendra, setiap 20 tahun sekali, Gunung Gede akan memunculkan tanda-tanda krisis kegempaan, walaupun tidak berlanjut ke level yang lebih tinggi.
“Terlepas dari historisnya Gunung Gede ini pernah erupsi, baik terjadi aliran panas maupun aliran lava, tetapi dari beberapa waktu 100 atau 200 tahun terakhir belum ada peningkatan yang nyata,” tuturnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Dari paparan dan anaiisa pihaknya, Hendra belum bisa memastikan bahwa gempa di Kabupaten Cianjur disebabkan oleg aktivitas Gunung Gede.