PIKIRAN RAKYAT - Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung yang juga merupakan bagian hulu dari Sungai Citarum memiliki kondisi rawan bencana hidrometeorologi.
Hal ini akibat tingginya curah hujan ataupun karena rusaknya infrastruktur pengendali banjir, sehingga beragam upaya mitigasi bencana terus dilakukan.
Saat ini, program pengendalian banjir wilayah Cekungan Bandung telah dilaksanakan dengan pembangunan infrastruktur pengendali banjir seperti pembangunan terowongan Nanjung, floodway Cisangkuy, pembangunan beberapa kolam retensi, serta pembangunan dan perbaikan tanggul-tanggul sungai, dan telah berhasil mengurangi luas areal genangan banjir.
Namun demikian, untuk upaya pengurangan risiko bencana, terutama bagi masyarakat terdampak banjir, diperlukan sistem peringatan dini sebagai kesiapsiagaan dan meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir.
Baca Juga: Waspada Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Beri Peringatan Potensi Banjir di Indonesia
Demikian diungkapkan Divisi Sumber Daya Air Badan Pengelola Kawasan Cekungan Bandung yang terdiri dari Dewi Nurhayati, Andhika Nurul Wahidah, dan Anton Zacharia, melalui keterangan tertulisnya Rabu 23 November 2022.
Dewi Nurhayati, juru bicara Divisi SDA BP Kawasan Cekungan Bandung, menuturkan sistem peringatan dini banjir harus dapat memberikan informasi yang cepat, akurat, tepat sasaran, mudah diterima, mudah dipahami, terpercaya, dan berkelanjutan.
Dengan demikian, seluruh stakeholder terkait penanganan banjir serta masyarakat terdampak dapat lebih cepat merespons dan melakukan upaya sesegera mungkin dalam menghindari adanya bahaya dari kejadian banjir.
Untuk itu, BP Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung sesuai dengan salah satu fungsinya adalah memfasilitasi, menyelenggarakan Rapat Antisipasi Menghadapi Puncak Musim Penghujan bersama stakeholder terkait.