PIKIRAN RAKYAT - Wali Kota Bogor Bima Arya menyurati Kementerian Perhubungan berkaitan dengan meningkatnya jumlah penumpang kereta komuter pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar proporsional.
Bima meminta agar surat edaran Kemenhub terkait pembatasan kuota gerbong kereta komuter dievaluasi.
“Penumpang hampir ke titik normal. Biasanya 22 ribu, sekarang sudah mencapai 16 sampai 17 ribu. Bus enggak akan jadi solusi, jadi kita minta Kemenhub evaluasi pembatasan kuota gerbong. Kalau sekarang 35 persen ya dinaikkan minimal 50 persen. Nambah operasional kereta enggak mungkin,” kata Bima Arya, Selasa, 7 Juli 2020.
Bima juga telah menyurati Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkaitan dengan evaluasi sistem sif jam kerja pegawai di Jakarta.
Baca Juga: Peneliti Ungkap Cikal Bakal Dinosaurus Hanya Seukuran Handphone
Dari pantauan Bima di Stasiun Bogor, lonjakan penumpang berimbas pada antrean yang panjang di area Stasiun Bogor.
Warga Bogor yang ingin naik kereta komuter harus mengantre minimal 1,5 hingga 2 jam untuk bisa masuk ke gerbong kereta.
Pemkot Bogor meminta agar sistem pembagian kerja dievaluasi total implementasinya. Idealnya waktu kerja lebih berjarak dan dipastikan berjalan di perkantoran DKI.
Baca Juga: Persib Gelar Rapat Koordinasi, Skuad Maung Bandung Juga Doakan Kesembuhan untuk Puja Abdillah
“Sepertinya sistem sif enggak jalan. Masuk ke kantornya mungkin sesuai sif, tapi berangkatnya ini yang tidak bissa dikontrol. Mungkin yang mesti diubah jarak sit-nya kurang jauh, atau harus ada low empowerment lain. Itu tidak bisa begini, kita juga kewalahan, KCI juga. Saya minta gubernur mengevaluasi,” kata Bima.