kievskiy.org

Ridwan Kamil Minta Maaf, Sebut Lonjakan Kasus di Secapa AD Sebagai Kejadian Luar Biasa

Ridwan Kamil saat menjadi narasumber webinar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Jabar Seri ke-5 dengan tema ‘Adaptasi Kebiasaan Baru Rekonstruksi Sosial-Budaya melalui Media dan Komunikasi Publik’ dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis 09 Juli 2020.
Ridwan Kamil saat menjadi narasumber webinar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Jabar Seri ke-5 dengan tema ‘Adaptasi Kebiasaan Baru Rekonstruksi Sosial-Budaya melalui Media dan Komunikasi Publik’ dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis 09 Juli 2020. /DOK HUMAS PEMPROV JABAR

PIKIRAN RAKYAT - Jawa Barat mengalami lonjakan kasus positif virus corona di klaster Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) Kota Bandung.

Tak tanggung-tanggung, total ada 1.262 orang di klaster Secapa AD yang dinyatakan positif virus corona.

Mengenai lonjakan di kasus klaster Secapa AD tersebut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan permintaan maaf atas terjadinya lonjakan kasus di Secapa AD.

Baca Juga: Pembangunan Jalan Tol Solo-Jogja Dimulai November 2020, Ganjar Pranowo Sebut Sudah Tetapkan Lokasi

"Kami mohon maaf jika kejadian ini menjadi sumber dari lonjakan yang luar biasa," katanya di Kota Bandung, Jumat 10 Juli 2020.

Ridwan Kamil menyebut kasus positif virus corona di Secapa AD yang lebih dari 1.000 orang adalah kejadian luar biasa dan sebuah anomali.

"Yang kami sebut anomali, bukan sebuah pola yang kita petakan secara rutin, sehingga karena bukan pola maka setelah nanti dilaporkan, pasti kasus-kasus besok akan kembali ke yang lama-lama, di bawah 100-an (kasus baru) lagi sesuai keterkendalian sebelumnya," kata dia.

Baca Juga: Spesifikasi Lengkap Vivo X50 Series, Siap Adu dengan Oppo Reno 10x Zoom, Harga Termurah Rp4,47 Juta

Lebih lanjut, Ridwan Kamil memastikan bahwa tindakan cepat telah dilakukan untuk menangani penularan virus corona di Secapa AD.

"Kita menyadari dengan kerendahan hati, bahwa ini adalah dinamika, kadang-kadang kita siap mengantisipasi kadang-kadang juga kita tidak paham," katanya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Ia juga mengemukakan pentingnya mengantisipasi dampak penularan virus di institusi pendidikan dengan siswa berasal dari berbagai daerah yang dikelola oleh pemerintah pusat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat