PIKIRAN RAKYAT - Warga Desa Padahanten, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka menggelar festival Kawin Batu di Situ Ciseupan, desa setempat, sebagai simbol kerukunan serta menyatukan keberagaman budaya menjadi sebuah kekuatan, Minggu, 11 Desember 2022.
Ratusan orang dewasa hingga anak-anak berjalan beriringan dari Kantor Desa hingga Situ Ciseupan tempat digelarnya festival. Di kedua tangan mereka dipegang batu beragam bentuk dan ukuran hanya tidak lebih dari kepalan tangan.
Kedua batu yang dipegang masing-masing terus diadu-adukan hingga mengeluarkan bunyi "tuk-tuk" dengan tenggang waktu yang sama.
Beradunya batu yang dipegang setiap orang tidak berbarengan ini ternyata justru mengeluarkan bunyi yang beragam walaupun tentu tidak seindah suara musik. Namun. bagi para seniman dan pecinta lingkungan suara tersebut dikatakan indah.
Baca Juga: Antisipasi Potensi Bencana, Warga Kompleks Buciper Inisiatif Gelar Simulasi Bencana
Batu-batu yang dibawa masyarakat kemudian diletakan di rak bambu yang telah dibuat pihak panitia. Dua batu di antaranya yang dibawa warga diserahkan kepada Wakil Bupati Majalengka kemudian diserahkan kembali kepada Kepala Adat atau Kepala Desa, setelah itu semua memanjatkan doa dipimpin sesepuh desa.
Baca Juga: Senyap namun Skakmat! 755 Kasus Baru Covid-19 di Jakarta Dilaporkan Kemenkes, 1 Orang Meninggal
Menurut keterangan sejumlah warga, budaya kawin batu adalah sebuah gerakan masyarakat yang mengedepankan persaudaraan, kekeluargaan serta menyatukan keberagaman budaya, dan pemikiran yang berlandaskan kepada keharmonisan antarmanusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan, dan manusia dengan pencipta.
Usai berdoa, ada pementasan musik modern ada juga pementasan musik tradisional Sunda gamelan, serta acara dipadukan dengan berbagai lomba serta pameran aneka makanan olahan kreasi ibu-ibu PKK.