kievskiy.org

Gelombang Pasang di Pantai Ujung Genteng Sukabumi, Puluhan Perahu Rusak

Puluhan perahu nelayan Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi dilaporkan rusak usai dihantam gelombang pasang air laut. Informasi yang dihimpun, gelombang pasang mulai terjadi pada Kamis, 22 Desember 2022.
Puluhan perahu nelayan Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi dilaporkan rusak usai dihantam gelombang pasang air laut. Informasi yang dihimpun, gelombang pasang mulai terjadi pada Kamis, 22 Desember 2022. /Pikiran Rakyat/Herlan Heryadie

PIKIRAN RAKYAT - Puluhan perahu nelayan Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi dilaporkan rusak usai dihantam gelombang pasang air laut. Informasi yang dihimpun, gelombang pasang mulai terjadi pada Kamis, 22 Desember 2022. Sementara peristiwa puluhan perahu rusak terjadi pada Jumat, 23 Desember 2022.

Rata-rata tinggi gelombang tiga sampai empat meter. Puluhan perahu yang terparkir di dermaga Ujung Genteng rusak karena saling bertabrakan saat gelombang menghantam. Beberapa perahu yang masih bisa diselamatkan dievakuasi sementara ke daratan.

Ketua Kerukunan Nelayan Ujung Genteng, Asep Jeka menyebut ada sekitar 40 perahu nelayan yang rusak. Ia menjelaskan akibat gelombang pasang air laut ini juga mengakibatkan para nelayan tak bisa melaut mencari ikan. Para nelayan sementara waktu diminta untuk berdiam diri, setidaknya sampai kondisi gelombang air laut kembali seperti biasa.

Baca Juga: Imbas Curah Hujan Tinggi, Rumah hingga Saluran Irigasi di Cisarua dan Padalarang KBB Rusak Digerus Longsor

Menurut Asep Jeka, keselamatan nyawa para nelayan harus diutamakan. Aktivitas melaut di perairan Ujung Genteng baru kembali diperbolehkan setelah ada pengumuman resmi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai kondisi gelombang air laut.

"Melihat gelombangnya tinggi, para nelayan tidak bisa melaut karena khawatir akan keselamatan ketika memaksakan untuk pergi mencari ikan. Jadi sudah sekitar tiga hari mereka menganggur di rumah. Karena belum ada dermaga dan pemecah ombak, ketika terjadi gelombang tinggi nelayan harus mengamankan perahunya masing-masing. Saat ini kurang lebih ada 40 perahu rusak ringan akibat kejadian gelombang tinggi ini. Perahu yang masih bisa diselamatkan dievakuasi dulu di darat," kata Asep Jeka saat dikonfirmasi, Sabtu, 24 Desember 2022.

Sementara itu, Kepala Kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Teguh Rahayu mengatakan bahwa gelombang air laut tinggi diperkirakan terjadi di wilayah Sukabumi-Cianjur mulai tanggal 22 hingga 25 Desember 2022.

Baca Juga: Fasilitas dan Harga Tiket Kereta Panoramic, Pilihan Baru Menikmati Pemandangan di Sepanjang Perjalanan

"Gelombang air laut yang masuk kategori tinggi berkisar di 2,5 hingga 4 meter dengan arah angin dari barat ke barat laut dengan kecepatan 6-12 knot," ujar Teguh Rahayu dalam keterangan resminya.

Masih kata Teguh, pola gerak angin yang cenderung searah memicu terjadinya peningkatan tinggi gelombang laut. Saat ini juga sedang berlangsung musim angin barat, gelombang tinggi hingga sangat tinggi akan sering terjadi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat