kievskiy.org

Pemda Majalengka Rayakan Hari Ibu 2022 dengan Ajak Para Ibu Upacara, Banyak Kisah Inspiratif

Para ibu di Majalengka mengikuti upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Ibu 2022.
Para ibu di Majalengka mengikuti upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Ibu 2022. //Pikiran Rakyat/Tati Purnawati /Pikiran Rakyat/Tati Purnawati

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah ibu-ibu yang memiliki profesi yang berbeda dan menghidupi keluarganya ikuti peringatan Hari Ibu ke-94 Tahun 2022 yang diselenggarakan Pemda Majalengka di lapangan upacara Sekretaris Daerah Kabupaten Majalengka, Senin 26 Desember 2022.

Mereka yang diundang di antaranya adalah Sutiah seorang penggali kubur, Dede Sumiati yang berprofesi sebagai sopir angkot jurusan Majalengka-kadipaten, Sri Mulyani pengemudi ojek online, Iis seorang juru parkir dan Ibu Enes asal Kelurahan Majalengka Kulon yang sudah puluhan tahun berjualan di kantin Setda.

Dede Sumiati penduduk Desa Jatipamor, Kecamatan Panyingkiran sudah beberapa bulan menjadi pengemudi angkot. Dia biasa menunggu muatan di pasar Cigasong dan perepatan lain atau di Kadipaten depan pasar.

Pengemudi angkot perempuan ini penampilannya tomboy dan berambut pendek, saat mengemudi dia mengenakan celana jeans panjang atau terkadang celana pendek dengan kepala bertopi. Namun dia tetap menjaga feminismenya dengan mengenakan perias wajah, bedak dan lipstik serta alis yang hitam.

Baca Juga: Peringati Hari Ibu, BRI Salurkan Bantuan ke Sekolah Anak Jalanan

Gara mengemudi dan menunggu penumpang Dede, layaknya pengemudi angkot pada umunnya. Tangan kanan ditumpangkan di pintu kendaraan, sementara tangan kirinya memegang setir. Wajahnya terus melirik ke arah kanan memperhatikan penumpang yang keluar dari pintu gerbang pasar.

Bedanya dia tak banyak bicara, hanya sesekali dia memanggil penumpang dengan mengatakan “ke mana bu” atau “hayu bu naek”. Ketika ada isyarat untuk menjadi penumpangnya dan terlihat membawa banyak barang bawaan dia langsung menjemput dan membawa sebagian barang bawaan milik penumpang.

Tak jarang saat mengemudi angkutan kota, dia ditemani ibunya dengan alasan agar ada teman mengobrol saat di jalan atau ketika menunggu muatan. Walaupun ongkos penumpang tetap dia yang memungut demikian juga saat ada penumpang yang membawa barang bawaan, langsung dia angkat tak pernah sungkan dengan beban berat. Sementara ibunya tetap duduk di kursi bagian depan samping pengemudi.

Ketika ada penumpang yang ingin duduk di kursi depan, Dede langsung mengatakan “di payun tos ayaan (di depan sudah ada penumpang)”. Itu dikatakannya jika ibunya tengah pergi ke warung atau menunggu di bangku warung milik orang lain.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat