kievskiy.org

Pengelola Sebut Ladang Ganja di Luar Kawasan Wisata Cangkuang Garut: Lokasinya Memang Sangat Berdekatan

Pohon ganja yang ditemukan di sekitar kawasan objek wisata Candi dan Situ Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabuaten Garut, setelah dicabut oleh petugas kepolisian.
Pohon ganja yang ditemukan di sekitar kawasan objek wisata Candi dan Situ Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabuaten Garut, setelah dicabut oleh petugas kepolisian. /Pikiran Rakyat/Aep Hendy

PIKIRAN RAKYAT - Adanya temuan ladang ganja di kawasan Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Garut, Jawa Barat, sangat mengagetkan berbagai kalangan. Apalagi ladang ganja itu disebut-sebut berada di kawasan wisata yang cukup terkenal di Garut.

Menyikapi informasi tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut, Aus Ismail, pun langsung angkat bicara. Ia menyatakan jika lokasi ladang ganja tersebut tidak masuk dalam kawasan wisata Cangkuang.

"Kami sudah memastikan jika ladang ganja yang kemarin ditemukan itu tidak berada di dalam kawasan pengelola objek wisata. Lokasinya memang sangat berdekatan tapi itu di luar kawasan wisata", ujar pria yang akrab disapa Agis ini saat dihubungi Rabu 1 Februari 2023.

Agis pun memastikan jika penemuan ladang ganja di daerah tersebut sama sekali tidak mengganggu kegiatan wisata. Hingga saat ini, kegiatan wisata di kawasan Candi Cangkuang masih berjalan seperti biasanya.

Baca Juga: Tak juga Terealisasi, KSP Stadion GBLA Kembali Molor

Menurut Agis, yang dikelola Disparbud selama ini adalah kawasan situ dan Kampung Pulo. Lokasi ladang ganja memang masih berada di sekitar kawasan tersebut akan tetapi berada di luar pagar yang menjadi pembatas kawasan wisata tepatnya wisata Situ Cangkuang.

Wilayah Cangkuang, imbuh Agis, memang sangat luas dan terbagi dalam beberapa kawasan. Selain kawasan wisata, ada juga kawasan pertanian, dan perikanan. Sedangkan lahan yang terdapat ladang ganjanya itu kebetulan berbatasan dengan kawasan wisata.

Sementara kawasan yang berada di luar kawasan wisata itu, tambahnya, sebagian merupakan milik pemerintahan desa dan ada juga yang dikelola oleh masyarakat. Oleh masyarakat, lahan tersebut digunakan untuk bertani, termasuk lahan tempat ditemukannya ladang ganja.

"Sekali lagi saya nyatakan jika lahan tempat ditemukannya ladang ganja itu berada di luar pagar pembatas yang berarti di luar kawasan wisata. Kita sudah lakukan klarifikasi untuk hal itu", katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat