PIKIRAN RAKYAT - Pemimpin yang terbaik itu adalah pemimpin yang dicintai. Seorang pemimpin memang tidak bisa dicintai oleh semua pihak. Namun, melalui konsep memimpin dengan cinta, tentu akan menghasilkan pemimpin yang dicintai.
Demikian disampaikan oleh akademisi Institut Agama Islam Cipasung Asep Majidi Tamam, dalam webinar Sawala Politik Pilkada Kabupaten Tasikmalaya, Senin, 20 Juli 2020.
Webinar tersebut merupakan salah satu rangkaian Sawala Pilkada yang diselenggarakan Pikiran Rakyat bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat serta KPU Kabupaten/Kota di Jabar yang menggelar pilkada.
Baca Juga: Apa Itu Pregnancy Cryptic atau Kehamilan Samar? Simak Penjelasannya
Menurut Asep, terdapat dua kategori pemimpin di Indonesia. Pertama adalah bagaimana menjadi pemimpin yang bisa dicintai, sedangkan yang kedua ialah bagaimana menjadi pemimpin yang bisa bertahan. Yang luar biasa, kata dia, tentu saja menjadi pemimpin yang dicintai.
Kebanyakan pemimpin di Indonesia, lanjut dia, bukan merupakan pemimpin yang dicintai oleh rakyatnya. Tidak kecuali dengan pemimpin di Kabupaten Tasikmalaya selama ini. Oleh karena itu, dia berharap, Pilkada Serentak 2020 di Kabupaten Tasikmalaya bisa menghasilkan pemimpin yang dicintai.
"Pemimpin yang dicintai itu pasti berawal dengan konsep memimpin dengan cinta. Ada banyak poin yang jadi 'bolong' di Tasikmalaya. Di Tasikmalaya ini yang 'terbaca' sudah positif, tapi yang 'terasa' dan 'teraba' masih 'bolong-bolong'," katanya.
Baca Juga: Pondok Gontor Jadi Klaster Covid-19 Jatim, Santri yang Telah Sembuh Diisolasi di Shelter Khusus
Dia menyontohkan bagaimana Pemkab Tasikmalaya tiap tahun meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian atas laporan keuangannya. Akan tetapi, kasus korupsi masih terus terjadi. Masyatakat pun cukup sulit "merasakan" dan "meraba" kinerja pemerintah.