PIKIRAN RAKYAT - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2022 tercatat sebesar 8,31 persen. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, angka tersebut turun sebesar 1,51 persen dibandingkan dengan Agustus 2021 yakni 9,82 persen.
Sementara itu, jumlah angkatan kerja pada Agustus 2022 sebanyak 25,58 juta orang, naik 0,84 juta orang dibanding Agustus 2021. Sebanyak 10,64 juta orang (45,39 persen) bekerja pada kegiatan formal, naik sebanyak 0,51 juta orang jika dibandingkan Agustus 2021.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat Rachmat Taufik Garsadi mengatakan, penurunan TPT tersebut merupakan penurunan TPT tertinggi kedua di tingkat nasional.
Meski demikian, Taufik mengatakan bahwa tingkat pengangguran Jawa Barat turun tapi tidak secepat provinsi lain. Pasalnya, Jawa Barat memiliki banyak peluang kerja namun peminatnya juga banyak.
Baca Juga: Wabah Baru Virus Marburg Merebak di Negara Khatulistiwa, WHO: Angka Kematian 88 Persen
"Di sisi lain, tingginya investasi juga kebanyakan padat modal yang mengedepankan tenaga mesin. Misalnya setiap invetasi Rp1 triliun akan membuka 1.000 peluang tenaga kerja saat ini hanya 100 orang karena dengan sistem otomatisasi, jadi hanya butuh operator sehingga penurunannya sedikit," ujarnya di sela Rapat Kordinasi Forum Perangkat Daerah bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian Provinsi Jabar 2023 di Ibis Ballroom, Kota Bandung pada Selasa, 14 Februari 2023.
Dikatakan Taufik, jumlah angkatan kerja di Jabar ternyata 40 persennya bukan warga Jabar.
"Saya ambil kasus ya ketika jobfair di Kabupaten Bekasi, dimana angka pengangguran yang sangat tinggi, ternyata 60 persennya bukan warga Bekasi. Jadi di Jabar banyak lapangan pekerjaan atau investasi yang masuk ke Jawa Barat tetapi peminat banyak," ucapnya.
Baca Juga: Tren Positif Terputus, Ricky Kambuaya Kecewa Persib Bandung Ditaklukkan PSM Makassar