PIKIRAN RAKYAT – Ibarat misteri, penyebab mengapa harga sembako sebelum atau selama bulan Ramadhan mengalami kenaikan kerap membuat masyarakat bertanya-tanya. Namun, faktanya bahwa kenaikan harga tersebut bukan sekadar misteri, melainkan jadi bagian dari tradisi Ramadhan itu sendiri.
Melihat data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, rata-rata harga sembako di Jawa Barat mengalami kenaikan menjelang bulan Ramadhan khususnya pada tahun 2023 ini. Hasil pantauan sementara, kenaikan harga sembako sangat variatif, mulai 0,72 persen hingga 0,82 persen pada hari Kamis, 23 Februari 2023.
Dengan demikian, seringkali pertanyaan tentang kenapa harga sembako naik menghiasi benak setiap orang saat menjelang Ramadhan.
Berikut sederet penyebab kenaikan harga sembako menjelang bulan Ramadhan yang dihimpun Pikiran-Rakyat.com.
Baca Juga: Disebut Sibuk Urus Hobi, Ridwan Kamil Balas Netizen: 10 Jembatan, 6 Flyover se-Jabar Sudah Selesai
1. Permintaan yang tinggi
Pada bulan puasa, umat Muslim biasanya meningkatkan konsumsi makanan dan minuman untuk berbuka dan sahur. Hal ini meningkatkan permintaan terhadap sembako, sehingga harga sembako naik.
2. Keterbatasan pasokan
Ketersediaan sembako juga bisa menjadi penyebab kenaikan harga sebelum bulan puasa. Karena semakin banyak orang yang membeli sembako, stok sembako dapat menipis. Apabila pasokannya terbatas, harga sembako bisa naik.
3. Naiknya harga bahan baku
Sembako terdiri dari berbagai jenis bahan makanan pokok seperti beras, minyak goreng, tepung terigu, dan gula pasir. Apabila harga bahan baku yang digunakan untuk membuat sembako naik, maka harga sembako juga akan ikut naik.
4. Spekulasi pasar
Beberapa pedagang dapat memanfaatkan bulan puasa sebagai peluang untuk memperoleh keuntungan lebih dengan menaikkan harga sembako secara sengaja.