PIKIRAN RAKYAT - Sesuai prediksi kementerian Perhubungan puncak arus balik akan terjadi pada H+7 atau H+8.
Dinas Perhubungan Jawa Barat melakukan antisipasi mengingat masa arus balik sampai dengan tanggal 1 Mei 2023.
Kepala Dishub Jabar A Koswara mengatakan, di beberapa ruas jalan pada h+7 terjadi penumpukan kendaraan di antaranya ruas jalan Cihuni dari arah Garut menuju Nagreg. Lalu ruas jalan Limbangan arah menuju Bandung.
Lainnya, ruas Jalan Malangbong, ruas jalan Ciawi, ruas Jalan Cileunyi menuju Nagreg. Kemudian Simpang Gadog ruas jalan menuju puncak atau arah Bogor dan Jakarta dan ruas jalan Parung Kuda dari kedua arah Sukabumi menuju Bogor.
"Antisipasi yang dilakukan untuk mengurai kepadatan dan penumpukan kendaraan
di beberapa ruas jalan dimaksud antara lain dengan melakukan pengaturan lalu lintas
melalui buka tutup, penebalan dan penempatan personil pada titik-titik tertentu serta terus berkoodinasi dan berkolaborasi dengan seluruh stake holder terkait,"ujar Koswara, Minggu 30 April 2023.
Di sisi lain, untuk pergerakan lalu lintas di kawasan perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, yakni di Losari dan Cijolang, terjadi penurunan volume kendaraan yang masuk ke Jawa Barat sekitar 48.884 dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Begitu pula dengan pergerakan menuju Jawa Tengah terpantau mengalami penurunan sekitar 41.074 dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Koswara pun memaparkan, berdasarkan data hasil monitoring jumlah penumpang pada berbagai simpul transportasi baik Terminal, Pelabuhan ASDP dan Bandara di Provinsi Jawa Barat pada periode tgl 16 sampai 30 april 2023, terlihat bahwa puncak arus mudik terjadi pada tgl 19 April 2023, dan arus balik gelombang 1 sudah mulai terlihat dengan variasi puncak tanggal 24 dan 25 april 2023.