PIKIRAN RAKYAT - Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencabut status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) untuk Covid-19 pada Jumat, 5 Mei 2023. Dengan ini, situasi darurat pandemi Covid-19 yang telah berlangsung 1.221 hari dinyatakan berakhir.
Sebelumnya, Indonesia sudah lama bertransisi dari pandemi ke endemi setelah berkonsultasi dengan WHO. WHO menyampaikan, persiapan Indonesia dipandang baik dalam menghadapi transisi pandemi ke endemi.
Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat dr. Nina Susana Dewi mengatakan, tidak semua angka Covid-19 di berbagai provinsi turun, termasuk Jawa Barat.
"Kita sedang ada peningkatan arcturus, strain baru dari Omicron. Memang naik-turun. Awal Maret hanya 60 kasus per hari, sekarang, tuh, sudah 400-600 per hari. Tapi gejalanya ringan, kecuali komorbid," ujar Nina di Gedung Sate, Kota Bandung, 10 Mei 2023.
Oleh karena itu, Nina tetap meminta masyarakat menjaga protokol kesehatan (prokes). Pasalnya, saat ini masih dalam masa transisi menuju endemi.
"Masa transisi harus dipahami, jangan sampai orang yang pakai masker dipertanyakan. Komorbid tetap harus prokes. Cuci tangan atau 3M tetap diterapkan," tuturnya.
Dia menambahkan, Indonesia diperkirakan butuh waktu sebulan hingga dua bulan untuk masa transisi. "Kalau saya di Jawa Barat inginnya terus menurun, biar semuanya tenang. Kalau naik lagi, kita menyiapkan lagi semua, obat, tempat tidur," ucapnya.
Di sisi lain, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil optimistis Jawa Barat bisa bangkit dari pandemi dan kembali normal. Hal ini menyusul adanya putusan WHO yang sudah menetapkan status endemi Covid-19. Namun, dia juga tetap mendorong masyarakat menggunakan masker saat beraktivitas.
"Saya laporkan karena WHO sudah mencabut status pandemi, artinya hidup kita insyaAllah akan normal lagi. Tapi ini menjadi pelajaran, mohon selalu peduli dengan kesehatan, higienitas, dan kebersihan. InsyaAllah kalau itu dilakukan, negara ini akan luar biasa," kata dia.