kievskiy.org

Guru SDN Peusar Sumedang Kecewa ke Pemerintah, Janji Tangani Ancaman Longsor Tak Kunjung Ditepati

Ilustrasi peringatan bahaya longsor.
Ilustrasi peringatan bahaya longsor. /Pixabay/FlitsArt

PIKIRAN RAKYAT - Para guru SDN Peusar di Dusun Peusar, Desa Baginda, Kecamatan Sumedang Selatan, kecewa kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumedang. Sebab, Disdik dinilai wanprestasi. Janji mereka akan segera memprioritaskan penanganan longsor yang mengancam SDN Peusar Januari lalu, hingga kini belum ditepati.

Padahal, setiap harinya mereka dihantui rasa takut dan waswas. Mereka takut bangunan sekolahnya tertimpa longsor susulan. Apalagi, jarak lokasi longsor ke bangunan sekolah sangat dekat, hanya satu meter.

"Sejak kejadian longsor, tebing curam tepat di depan sekolah, lokasi longsornya sudah ditutupi terpal plastik. Itupun hasil swadaya masyarakat. Akan tetapi, sekarang terpalnya sudah rapuh, banyak yang bolong dan sobek sehingga hujan bisa tembus ke tanah yang longsor. Kami takut bangunan sekolah ini terbawa longsor susulan, apalagi saat jam-jam belajar siswa," ujar Tarsih (52) salah seorang guru PAI (Pendidikan Agama Islam) SDN Peusar ketika ditemui di sekolahnya, Selasa, 16 Mei 2023.

Ia mengatakan, pihak sekolah sudah membuat laporan kepada Disdik tentang kejadian longsor di depan sekolahnya Januari lalu. Bahkan, saat kejadian, lokasi longsor langsung ditutupi terpal hasil swadaya masyarakat.

Baca Juga: Warganet Sentil Pejabat yang Aji Mumpung usai Timnas Indonesia U22 Juara SEA Games 2023

Sehari setelah longsor, ada pegawai Disdik dan petugas BPBD yang datang mengecek lokasi. Bahkan, pegawai Disdik menjanjikan akan memprioritaskan penanganan longsornya. Bila perlu dengan menggeser anggaran projek lain untuk membiayai penanganan bekas longsoran. Akan tetapi, sejak saat itu sampai sekarang, kejadian longsornya belum juga ditangani oleh Disdik.

"Dari sejak pengecekan sampai hari ini sudah 5 bulan, tapi tidak ada tindak lanjut apa pun. Makanya kami sangat kecewa Disdik sudah ingkar janji. Katanya mau diprioritaskan, nyatanya tidak. Disdik juga abai dengan ancaman longsor yang mengancam sekolah kami," kata Tarsih.

Bahayanya lagi, kata dia, lokasi longsornya ada di tebing yang curam, hanya satu meter dari bangunan sekolah.

Di bagian atasnya, ada 6 ruang kelas siswa dan satu ruang guru. "Ini urgen. Kalau longsornya tidak ditangani segera, khawatir terjadi longsor susulan yang mengancam bangunan sekolah, terutama ruang kelas siswa. Apalagi sekarang musim hujan," katanya.

Selain mengancam sekolah, kata Tarsih, longsor juga mengancam 2 rumah milik warga, yakni milik Ahim dam Wulan. "Makanya, kami dan warga yang terancam longsor, selalu dihantui rasa waswas, takut terjadi longsor susulan," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat