kievskiy.org

Warga di Majalengka Sudah Cukup Lama Kesulitan Air, Langsung Menyerbu Saat Bantuan Datang

Sejumlah warga di TR 01/01, Kelurahan Cijati, kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka tengah mengantri air di depan rumah salah seorang warga setempat. Mereka sudah berbulan-bulan kesulitan air bersih karena air PDAM yang mengambung ke rumah mereka seringtidak mengalir serta sumur pun mengering, Jumat (14/8/2020). Mereka bersukur ada kiriman dan  berharap pihak PDAM bisa setiap hari mengirim air.*
Sejumlah warga di TR 01/01, Kelurahan Cijati, kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka tengah mengantri air di depan rumah salah seorang warga setempat. Mereka sudah berbulan-bulan kesulitan air bersih karena air PDAM yang mengambung ke rumah mereka seringtidak mengalir serta sumur pun mengering, Jumat (14/8/2020). Mereka bersukur ada kiriman dan berharap pihak PDAM bisa setiap hari mengirim air.* /Kabar Cirebon/Tati Purnawati

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah warga di Kelurahan Cijati, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka yang mengalami kesulitan air bersih sejak beberapa bulan lalu sebelum memasuki musim kemarau akhirnya mendapat suplai air dari PDAM Majalengka, Jumat 14 Agustus 2020.

Warga yang mengetahui ada pasokan air langsung mengantri membawa ember, badeng serta jerigen untuk diisi petugas PDAM yang menyuplai air. Akhirnya airpun habis seketika atau tidak sampai 30 menitan.

Walaupun air tidak bisa mencukupi kebutuhan namun setidaknya menurut sejumlah warga ada pasokan untuk sekedar minum dan memasak. Karena air yang dikirim sangat terbatas.

Baca Juga: Bagi Warga Kota Bandung, Simak Cara Daftar Bantuan Dana UMKM Sebesar Rp2,4 Juta

Menurut keterangan Oman salah seorang warga RT 1/01, warga di lingkungannya sudah cukup lama mengalami kesulitan air bersih. Sumur-sumur milik warga mengering, serta warga yang berlanggan PDAM pun airnya tidak mengalir.

Untuk memenuhi kebutuhan, warga banyak yang minta ke tetangga yang sumurnya masih tersedia air atau mengangkut air dari mata air setiap pagi dan sore ke Kelurahan Munjul. Tepatnya dari mata air yang keluar dari tebing di pinggir jalan antara Munjul-Cibatu.

“Saya jam lima pagi sudah mengangkut air karena sumber mata air di tebing Munjul juga harus mengantri. Di sana sebetulnya ada beberapa mata air yang airnya mengalir dari tebing, namun yang butuh air juga banyak sehingga harus antri walau tidak terlalu lama. Jika tidak ingin mengantri maka harus datang lebih pagi,” kata Oman.

Baca Juga: Pidato Jokowi di Depan MPR RI, Nasib Indonesia dalam Kungkungan Wabah Corona

Empuy mengatakan setiap harinya air PDAM hanya beberapa jam mengalir itupun saat malam hari dan airnya sangat kecil. Karena kecil tidak bisa memenuhi satu bak mandi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat