kievskiy.org

Bendera Merah Putih Raksasa Terbentang di Situ Gede Tasikmalaya, Butuh 12 Perahu Karet dan 60 Orang

Peringati HUT RI ke 75 FKPAT bentangkan bendera merah putih di muka Situ Gede Tasikmalaya.
Peringati HUT RI ke 75 FKPAT bentangkan bendera merah putih di muka Situ Gede Tasikmalaya. /Pikiran-rakyat.com/Asep M Saefuloh

PIKIRAN RAKYAT – Ada yang berbeda pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia yang digelar Forum Komunikasi Pecinta Alam Tasikmalaya (FKPAT).

Para pecinta asal Kota Tasikmalaya tersebut membentangkan bendera Merah-Putih raksasa di Situ Gede, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Senin, 17 Agustus 2020.

Bendera Merah-Putih yang memiliki panjang sekira 75 meter dan lebar 45 meter itu dibentangkan di atas air danau Situ Gede.

Baca Juga: Kutipan Mbah Padmo yang Dilontarkan Ganjar Pranowo saat Upacara Disebar ke Seluruh Pelosok Jateng

Butuh 12 perahu karet dengan 60 orang untuk membentangkan bendera raksasa itu. 

Berdasarkan pantauan dilapangan, kegiatan para pecinta alam itu diawali oleh upacara di sekitar wilayah obyek wisata Situ Gede.

Setelah melaksanakan upacara, sejumlah orang yang bertugas membentangkan bendera langsung menaiki perahu karet yang telah disusun sedemikian rupa. Antarsatu perahu dengan perahu lainnya diikat dengan bambu dan tali agar bisa menjaga jarak.

Baca Juga: Inter Milan vs Shakhtar Donetsk di Liga Europa: Antonio Conte Teringat Juventus

Sebelum membentangkan bendera besar, perahu-perahu itu mencoba bermanuver untuk melakukan percobaaan. Setelah dianggap selesai, baru Sang Saka Merah-Putih dibentangkan. Ketika Merah-Putih terbentang, pecinta alam yang lain dan masyarakat yang menonton sontak menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Ketua FKPAT, Ruhimat Maos mengatakan, pengibaran bendera raksasa merupakan agenda rutin organisasinya setiap momen 17 Agustus-an. Namun, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pengibaran bendera raksasa selalu dilakukan di Gunung Galunggung. Kali ini, agenda pengibaran bendera dilakukan di Situ Gede Tasikmalaya. 

"Awalnya kita memang ingin membentangkan bendera raksasa di Galunggung. Namun, hingga saat ini kegiatan di Galunggung masih dibatasi. Jadi kita pindah ke wilayah kota, yaitu Situ Gede kita pilih," kata dia, Senin. 

Baca Juga: Seremoni Upacara HUT ke-75 RI, Jembatan Ampera Ditutup Selama 5 Menit dan Diikuti 1.400 Orang

Menurut dia, pembentangan bendera raksasa di Situ Gede merupakan yang kali pertama dilakukan. Selain untuk memeringati HUT RI, pembentangan bendera raksasa itu juga sebagai upaya mendongkrak nama Situ Gede sebagai destinasi wisata di Kota Tasikmalaya.

Ruhimat berharap, dengan adanya kegiatan itu, nama Situ Gede sebagai ikon wisata Kota Tasikmalaya akan semakin di kenal orang. Sebab, berdasarkan pengalaman FKPAT, momen pengibaran bendera raksasa di GunungGalunggung pada tahun-tahun sebelumnya selalu didatangi ramai pengunjung. 

"Sekarang saja, dari catatan kita sudah ada sekira seribuan orang yang datang," klaim dia. 

Baca Juga: Kenakan Baju Adat Khas Madura di HUT ke-75 RI, Mahfud MD: Indonesia Bersatu dalam Keberagaman

Ruhimat menjelaskan, pembentangan bendera raksasa di Situ Gede bukan hanya dilakukan oleh para pecinta alam Tasikmalaya. FKPAT juga melibatkan organisasi lainnya, seperti Satpol PP dan Basarnas.  

Selain melakukan pengibaran bendera, pecinta alam itu juga melakukan aksi bersih-bersih di kawasan Situ Gede. "Jadi dengan kegiatan ini, kita juga ingin menumbuhkan kecintaaan setiap orang yang datang kepada lingkungan," kata dia. 

Sementara itu, Camat Mangkubumi, Dahlan Arifin mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh para pecinta alam itu. Apalagi, lanjut dia, apra pecinta alam itu umumnya didominasi oleh anak muda. 

"Kegiatan ini menunjukkan semangat anak muda cinta NKRI," kata dia.***

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat