/photo/2023/08/07/3856684267.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Bendung Rentang di Jatitujuh, Kabupaten Majalengka kekurangan debit air sebesar 6 m kubik per detik. Padahal Bendung Rentang merupakan suplai air untuk area pertanian di wilayah Indramayu dan Cirebon, guna mengairi areal sawah yang baru memulai tanam MT II.
Menurut keterangan Koordinator Pengelola Air Bendung Rentang Dedi Supriadi pada Senin, 7 Agustus 2023, kebutuhan suplai air ke Bendung Rentang mencapai total 83 m kubik per detik. Sedangkan saat ini, kondisi air hanya tersedia 77 m kubik per detik.
Kebutuhan air tinggi sehubungan wilayah Indramayu dan Cirebon saat ini membutuhkan suplai air untuk areal sawah. Kebutuhannya pun serempak, sebab wilayah Indramayu mengalami keterlambatan musim tanam kedua, yang baru dimulai pada minggu kemarin.
“Saluran Induk (SI) Sindupraja dari kapasitas 50 m kubik per detik sekarang baru ada suplai 46 m kubik per detik saja, serta Cipelang sebesar 26 m kubik per detik, sehingga total 73 m kubik per detik. Sisanya sebesar 4 meter kubik untuk kebutuhan air baku dan pemeliharaan disalurkan kembali ke Sungai Cimanuk,” ungkap Dedi.
Baca Juga: Bendung Rentang Dikeringkan, Warga Panen Ikan
Padahal menurutnya, idealnya kebutuhan air baku untuk Sungai Cimanuk mencapai 5 m kubik per detik. Namun karena sekarang kondisi air minim, akhirnya untuk air baku dan pemeliharaan juga dikurangi.
Dedi mengaku, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Pengelola Jatigede agar disuplai air sebesar 110 m kubik per detik. Namun baru mendapat suplai sebesar 100 m kubik per detik.
“Airnya baru naik nih tadi jam 10.00 WIB,” kata Dedi.
Itupun, menurut Dedi, Bendung Rentang kehilangan air hingga 20 m kubik per detik yang masih ditelusuri. Apakah ada pengambilan air oleh petani bawang merah yang sekarang sudah mulai tanam dan biasanya membutuhkan air dalam jumlah banyak melebihi kebutuhan petani padi, ataukah terjadi kebororan akibat faktor lain.