kievskiy.org

Berawal dari Pesan WA, Tawuran Pelajar di Sukabumi Makan Korban Jiwa

Ilustrasi tawuran antarpelajar.
Ilustrasi tawuran antarpelajar. /Dok. PR Dok. PR

PIKIRAN RAKYAT - Seorang pelajar SMK berinisial AR (18) meninggal dunia akibat luka sabetan senjata tajam di pangkal paha sebelah kiri. Korban diduga terkena bacokan usai terlibat tawuran antarpelajar di Jalan Pelabuhan II, Kampung Jatimekar, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi pada Rabu, 9 Agustus 2023 dini hari, sekitar pukul 01.30 WIB. AR sempat dibawa ke RS Al-Mulk Kota Sukabumi untuk mendapatkan tindakan medis. Namun sayang, nyawanya tak tertolong lantaran diduga kehabisan darah.

Kapolres Sukabumi Kota Ajun Komisaris Besar Ari Setyawan Wibowo mengatakan, korban merupakan warga Desa Kertaraharja, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan keterangan dari orangtuanya, AR pada Selasa, 8 Agustus 2023 malam pukul 23.30 WIB masih berada di kamarnya sambil bermain handphone. Sekitar setengah jam kemudian AR dijemput oleh dua orang temannya menggunakan sepeda motor.

"Hasil penyelidikan kita dari keterangan orangtuanya yang bersangkutan, itu pada pukul 23.30 WIB masih di kamar main handphone. Kemudian pada pukul 00.10 WIB, korban keluar rumah dijemput oleh dua orang yang tidak dikenal oleh pihak orangtuanya. Setelah itu, sekitar pukul 02.15 WIB, pihak keluarga mendapatkan informasi bahwa AR luka-luka dan sudah berada di Rumah Sakit Al-Mulk. Pada pukul 02.30 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia," kata Ari kepada awak media, Rabu siang.

Baca Juga: Tiga Pelajar di Sukabumi Diringkus, Bawa Gir Motor Diduga untuk Tawuran

Hasil penyelidikan, masih kata Ari, tawuran antarpelajar yang mengakibatkan korban meninggal dunia itu ternyata berawal dari pesan WhatsApp Group yang sudah membuat janji untuk melakukan tawuran pada tengah malam di tempat yang sudah ditentukan. Korban diketahui adalah pelajar salah satu SMK di Kota Sukabumi dan diduga terlibat tawuran dengan pelajar lain yang juga dari wilayah Kota Sukabumi.

"Ini melalui grup medsos, melalui WA (WhatsApp). Sudah janjian dengan teman-teman yang lain untuk tawuran, lalu mereka ke TKP. Dugaan tawuran antarpelajar. Kami akan menyelidiki dan pastikan. Kami akan proses secara prosedural dan segera mengungkap kejadian ini. Saat ini masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi untuk memperdalam dugaan-dugaan ke arah pelaku. Mohon doanya supaya segera terungkap," ujar Ari.

9 Saksi Diperiksa

Ari juga menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap sembilan orang saksi terkait kasus tawuran antarpelajar tersebut. Dua saksi dari pihak keluarga, dari pihak masyarakat tiga orang, dan saksi dari teman-teman korban empat orang. Disinggung terkait keterlibatan alumni, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman.

Baca Juga: Baru Keluar dari Rumah Sakit, Perempuan di Bekasi Harus Kembali Dirawat karena Terinjak Pelajar yang Tawuran

"Terkait dengan keterlibatan alumni itu masih kita dalami. Kalau indikasi pelaku kita juga masih didalami. Kasus ini tawuran murni antarsekolah, tidak ada terindikasi geng motor. Apabila sudah ada fakta-fakta dan bukti yang mengarah ke para pelaku, dikuatkan dengan keterangan saksi, akan kami sampaikan perkembangan lebih lanjut," imbuhnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat