kievskiy.org

Jelang Lengser, Ridwan Kamil Masih Tinggalkan Persoalan Pencemaran Air Sungai Cilamaya

Kondisi air Bendung Barugbug Jatisari Karawang yang berada di aliran Sungai Cilamaya menghitam dan menimbulkan bau busuk.
Kondisi air Bendung Barugbug Jatisari Karawang yang berada di aliran Sungai Cilamaya menghitam dan menimbulkan bau busuk. /Pikiran Rakyat/Dodo Rihanto

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dinilai tidak serius mengurus Sungai Cilamaya. Hal itu terlihat dari kondisi air Sungai Cilamaya yang kembali menghitam dan mengeluarkan bau busuk dalam satu pekan terakhir.

Padahal pada tahun 2020, Pemerintah Jawa Barat telah mencanangkan program Sungai Cilamaya Berbunga untuk menanggulangi pencemaran di aliran sungai tersebut.

Pernyataan keras tersebut disampaikan oleh Ketua Organisasi Lingkungan Fordas Cilamaya Berbunga, Muslim Hapidz, melalui siaran pers, pada Selasa, 15 Agustus 2023.

"Kang Emil (sapaan akrab Ridwan Kamil) telah menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 45 Tahun 2022 tentang Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Cilamaya (SATGAS PPK DAS Cilamaya). Namun, hingga kini belum ada satu orang pun personel satgas yang turun mengurusi Sungai Cilamaya," ujar Muslim.

Baca Juga: Koalisi Parpol Pendukung Prabowo Subianto Punya Kursi Terbanyak di DPR

Dia menilai, Gubernur Ridwan Kamil hanya 'macan kertas' saja yang cuma bisa membuat konsep. Tapi dalam pelaksanaannya tidak dikontrol sama sekali.

Sejak kemarau tiba, air Sungai Cilamaya kembali menghitam di beberapa wilayah, baik di hilir maupun setelah melintasi perusahaan di Subang dan Purwakarta.

Diduga kuat, aliran Cilamaya tercemar limbah industri kerena selain menghitam air sungai mengeluarkan aroma tak sedap. Akibatnya, warga di sepanjang aliran Cilamaya bagian hilir banyak yang menderita mual dan muntah karena dijejali bau busuk.

Baca Juga: Hengki Kurniawan Belum Lunasi Utang Janji Politik Jelang Akhir Masa Jabatan di Bandung Barat

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat