/photo/2023/08/22/1662416863.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Dampak El Nino di Kabupaten Bekasi meluas. Ratusan hektar sawah di 13 wilayah, khususnya di kawasan utara Bekasi mengering akibat fenomena alam ini.
Salah satu yang terdampak yakni di Desa Sukaringin Kecamatan Sukawangi. Setidaknya 100 hektar sawah kini mengering akibat minimnya kandungan air di dalam tanah. Akibatnya, pertumbuhan padi terhambat bahkan berpotensi gagal panen.
“Ada beberapa bulan tapi paling parah sebulan ini. Enggak ada air pisan, sawah juga pada kering. Khawatirnya susah panen kalau udah begini. Apalagi lumayan luas yang kering, hitungan kami sekitar 100 hektar,” ujar Jeri (40), salah seorang petani di Sukaringin, Senin, 21 Agustus 2023
Selain fenomena alam, kekeringan ini pun diperparah dengan rusaknya saluran air di Kali Cikarang dan Srengseng Hilir. Pintu air di sungai tersebut rusak sehingga air semakin sulit mengalir ke persawahan.
“Penyebabnya memang di sini itu sumber airnya dari Kali Cikarang sama Srengseng hilir itu rusaknya pintu airnya. Pendangkalan dan banyak tumpukan sampah di Kali Cikarang hilir juga,” kata Jeri.
Sayangnya, kata Jeri, kesulitan para petani ini tidak lekas ditanggapi oleh pemerintah daerah. Keluhan yang disampaikan melalui sejumlah pertemuan di tingkat RT hingga desa pun tidak ditindaklanjuti. Bahkan keluhan ke anggota dewan juga tidak membuahkan hasil.
“Tolong pemerintah kami petani utara sering kali mengadakan laporan, laporan secara lisan atau tulisan di dalam forum rapat. Jangan cuma janji-janji, seremonial gak ada tindakan. Tolong kami sangat mohon kepada pemerintah, instansi terkait, DPRD Kabupaten Bekasi, mana tidak ada yang turun ke bawah,” ucap dia.
Baca Juga: Aurel Hermansyah Lepas Cincin Kawin, Atta Halilintar Meradang: Parah
Padahal, lanjut Jeri, akibat kekeringan ini petani merugi hingga jutaan rupiah. Apalagi tidak sedikit sawah yang mengering telah siap panen.