kievskiy.org

Oknum Kades di Cianjur Diduga Lakukan Pungli, Pihak Investor Buka Suara

Ilustrasi pungli.
Ilustrasi pungli. /Pixabay/mohamed_hassan

PIKIRAN RAKYAT - Kasus pungli yang dilakukan oleh oknum kepala desa di daerah yang terdampak gempa mulai terkuak. Tak tanggung-tanggung, para oknum kades ini meminta uang antara Rp2 juta hingga Rp5 juta per titik atau per rumah yang akan dibangun oleh aplikator.

Humas PT GMP Gurya mangku Pajajaran sekaligus Pemilik/Inventor Produk Riksa, Arya DS Pratama mengatakan bahwa oknum para kepala desa yang meminta uang kepada aplikator di antaranya Kecamatan Cugenang dan Kecamatan Warungkondang.

"Ada dua oknum para kepala desa yang berada di dua kecamatan secara terang-terangan meminta kepada aplikator karena kami selaku inventor produk Rumah Tahan Gempa (RTG) mendapatkan laporan dari para aplikator bahwasannya mereka ini dihargai Rp2 juta hingga Rp5 juta," kata Arya, usai melaksanakan pertemuan di Kantor Sementara Dansatgas pencanangan Gempa Bumi Cianjur pada Jumat, 25 Agustus 2023.

Ia mengatakan bahwa hal ini sangat dikhawatirkan karena setelah terjadi pungli, maka akan menghambat pembangunan.

Baca Juga: Dosen UIN Surakarta Dibunuh Tukang Batu yang Renovasi Rumahnya, Pelaku Mengaku Sakit Hati pada Korban

"Apalagi kita ketahui bersama bahwa di lapangan maupun di Desa-Desa yang masih banyak berada di tenda, ketika ini muncul di situ karena ada bisnis dan ketetapan harga ini kan tidak dibenarkan harusnya dari pihak Desa itu turut serta membantu masyarakat," katanya.

Siap Lakukan Pemantauan ke Lapangan

Dansatgas Pencanangan Gempa Bumi Kabupaten Cianjur, Kolonel Inf Heri Rustanto menuturkan pihaknya akan terus memantau situasi dan kondisi ke lapangan.

"Kami mendapatkan laporan dari pos kami yang ada di depan sebenernya sudah lama tapi kami perlu hati-hati terkait informasi maraknya pungli, bisa dikatakan oknum ini dari Aparat Desa, memang tidak semua, ini oknum tetapi banyak," katanya.

Heri mengungkapkan selain itu pihaknya juga meminta ketetangan kepada para kontraktor maupun aplikator, terkait maraknya pungli yang dilakukan saat pencairan gempa bumi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat