PIKIRAN RAKYAT - Situ Anggararahan di Desa Jatitengah, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, kini mengering. Di situ itu, tidak ada genangan air sedikitpun.
Semua permukaan tanahnya retak–retak hingga cukup lebar, terlebih di permukaan tanah yang semula lumpur, kini layaknya sebuah lapangan kering. Sebagian area lainnya ditumbuhi ilalang dan rumput yang biasa tumbuh pada musim kemarau.
Pintu air di bagian ujung sebelah barat terbuka lebar, yang terlihat hanya dinding tembok penahan air. Di tengah situ, sejumlah perahu kecil dalam posisi terbalik lengkap dengan sampannya.
Tak jauh dari perahu itu, ada perahu berukuran lebih besar berlapis alumunium yang katanya menjelang musim kemarau biasa dimanfaatkan untuk menangkap ikan di situ tersebut.
Eka Omen, aparat Desa Jatitujuh, mengatakan, Situ Anggararahan sudah lama mengering, begitu kemarau panjang melanda. Akibat air situ tersebut hanya mengandalkan air hujan, sehingga begitu hujan reda maka air segera menyusut.
Situ baru berair kembali setelah musim penghujan datang, itupun tidak seluruhnya terairi, terutama yang pemukaan tanahnya lebih tinggi.
Wahidin yang beberapa kali menjadi pemenang tender untuk melakukan penangkapan ikan di Situ Anggararahan menjelang musim kemarau mengatakan, luas situ sebetulnya mencapai kurang lebih 162 hektare, namun yang biasa terairi hanya sekira 60 hektare.
Selebihnya, kawasan situ ditumbuhi rumput liar, sebagian dimanfaatkan sejumlah petani untuk bercocok tanam kala musim penghujan datang.