kievskiy.org

Pendataan Masih Dilakukan, Garut Belum Salurkan Kuota Internet Gratis Bantuan Pemprov Jabar

Ilustrasi belajar jarak jauh: Pemerintah telah membuat kebijakan baru dengan memperbolehkan KBM tatap muka di zona kuning, kebijakan ini juga telah dinilai oleh FGSI.
Ilustrasi belajar jarak jauh: Pemerintah telah membuat kebijakan baru dengan memperbolehkan KBM tatap muka di zona kuning, kebijakan ini juga telah dinilai oleh FGSI. /Pikiran-Rakyat.com/Ade Mamad Pikiran-Rakyat.com/Ade Mamad

PIKIRAN RAKYAT - Guna mempermudah pelaksnaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat bekerja sama dengan Telkomsel akan memberikan bantuan berupa kartu perdana dan kuota internet. Kartu perdana dan kuota internet tersebut dapat digunakan guru dan siswa untuk melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) selama masa pandemi Covid-19.

Menurut Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Jabar Wilayah XI Kabupaten Garut, Asep Sudarsono, saat ini untuk wilayah Kabupaten Garut batuan kartu perdana dan kuota internet tersebut belum bisa bisa disalurkan. Hal ini dikarenakan proses pendataan siswa yang berhak mendapatkan bantuan masih dilakukan.

"Proses pendataan masih dilakukan sehingga di Garut, bantuan itu tak bisa langsung disalurkan. Kami pun saat ini masih melakukan pendataan siswa yang memiliki gawai untuk diberikan bantuan," kata Asep, Jumat 4 September 2020.

Baca Juga: Reza Artamevia Ditangkap karena Dugaan Kasus Narkoba, Pihak Keluarga Ungkap Kondisi Sang Penyanyi

Menurutnya, pendataan memang harus dilakukan dikarenakan belum semua siswa di Garut saat ini sudah memiliki gawai. Bantuan kartu perdana dan kuota internet memang hanya akan diberikan kepada siswa yang sudah memiliki gawai agar benar-benar bisa dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan PJJ.

Asep menyampaikan, untuk siswa yang belum memiliki gawai, maka bantuan kartu perdana dan kuota internet akan didelegasikan kepada orang tuanya. Namun apabila orang tuanya juga belum memiliki gawai, maka solusinya akan dilakukan kerja sama dengan pihak ketiga untuk mempermudah siswa agar bisa memiliki gawai.

"Pihak ketiga yang akan diajak kerja sama bisa saja misalnya pihak sekolah. Sekolah membelikan dulu gawai dan pembayarannya nanti bisa dicicil oleh siswa," ujarnya.

Baca Juga: Update Harga Emas Hari Ini: Minggu 6 September 2020, Antam Stabil Rp1.064.000 per Gram di Pegadaian

Diungkapkannya, terkait pendataan siswa yang memiliki gawai, pihaknya telah mengintruksikan kepada pihak sekolah agar hal itu dilakukan sesegera mungkin. Selain siswa yang memiliki gawai, pendataan juga dilakukan terhadap jangkauan sinyal di rumah siswa, apakah ada atau tidak?

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat