kievskiy.org

Harga Kedelai di Majalengka Terus Naik, Ukuran Tahu dan Tempe Makin Kecil

Iin produsen tempe di Desa Cisambeng, Kecamatan palasah, Kabupaten Majalengka ,menunjukan ukuran tepe yang diproduksinya, dia sudah beberapa pekan menurunkan jumlah produksi yang baisa mencapai 6 kw kini hanya menghabiskan 3 kw kedelai.
Iin produsen tempe di Desa Cisambeng, Kecamatan palasah, Kabupaten Majalengka ,menunjukan ukuran tepe yang diproduksinya, dia sudah beberapa pekan menurunkan jumlah produksi yang baisa mencapai 6 kw kini hanya menghabiskan 3 kw kedelai. /Pikiran Rakyat/Tati Purnawati

PIKIRAN RAKYAT - Perajin tahu dan tempe di Majalengka mengeluhkan naiknya harga kedelai yang kini Rp12.800 per kg, mereka pun terpaksa menurunkan produksi untuk mengurangi kerugian. Ada pula yang terpaksa mengurangi ukuran tahu dan tempe juga tahu.

Jaenudin, produsen yang juga penjual tahu asal Desa Cikoneng, Kecamatan Sukahaji, misalnya, dia mengurangi ukuran keratan tahu karena jika dipaksakan akan merugi. Diapun tidak bisa memperbanyak produksi karena konsumen terus berkurang.

“Berat dipaksakan dengan harga kedelai yang terus naik. Ukuran tahu terus diperkecil sementara jumlah pembeli terus menurun," sebut Jaenudin.

Dia mengaku memproduksi sendiri tahu dan menjualnya sendiri dengan cara keliling ke sejumlah desa dan perumahan. Dia menjual sebungkus tahu mentah sebanyak 10 potong seharga Rp6.000.

“Sekarang mah bisa membawa uang ke rumah Rp130.000 saja sehari sulitnya bukan main. Dulu bawa uang ke rumah sebesar itu sudah cukup untuk beras dan jajan anak. Bawa uang ke rumah Rp130.000 tuh sekarang mah di jalan seharian saya tidak jajan, paling jajan minum karena bekal minum dari rumah habis,” sebutnya.

Penurunan produksi dilakukan pula oleh Iin Kustinah produsen tempe di Desa Cisambeng, Kecamatan Palasah. Dia kini menurunkan produksi hingga setengah dari biasanya. Jika biasanya dia memproduksi tempe hingga menghabiskan kedelai sebanyak 6 kw, kini dia hanya 3 kw per hari.

Iin produsen tempe di Desa Cisambeng, Kecamatan palasah, Kabupaten Majalengka ,menunjukan ukuran tepe yang diproduksinya, dia sudah beberapa pekan menurunkan jumlah produksi yang baisa mencapai 6 kw kini hanya menghabiskan 3 kw kedelai.
Iin produsen tempe di Desa Cisambeng, Kecamatan palasah, Kabupaten Majalengka ,menunjukan ukuran tepe yang diproduksinya, dia sudah beberapa pekan menurunkan jumlah produksi yang baisa mencapai 6 kw kini hanya menghabiskan 3 kw kedelai.

Kondisi tersebut dilakukan karena turunnya jumlah pembeli, sedangkan dia tidak berupaya menurunkan ukuran keratan tempe.

Tempe berukuran besar dijual seharga Rp31.000 sedangkan ukuran kecil dia jual sehargal Rp15.000 per potong. Penjualan dia lakukan untuk para pedagang eceran di pasar juga pedagang keliling di desanya.

“Kalau menurunkan ukuran khawatir pembeli protes, tapi kalau tidak diturunkan resikonya rugi, kalaupun ada untuk sangat tipis tidak mencukupi kebutuhan dapur, upah kerja pengolah kedelai tetap tidak dikurangi,” sebut Iin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat