kievskiy.org

Ancaman Angin Kencang di Bandara Kertajati Majalengka, Penerbangan Bisa Terganggu

Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.
Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. /Pikiran Rakyat/Dewiyatini

PIKIRAN RAKYAT - Ancaman angin kencang dengan kecepatan hingga 45 knot mengintai kawasan Bandara Kertajati. Kecepatan angin yang demikian tinggi bisa menganggu aktivitas penerbangan di Bandara Kertajati.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, saat menghadiri Sekolah Lapang Meteorologi Penerbangan, di salah satu hotel di Kertajati akhir pekan kemarin, menyebutkan, kondisi geografis Bandara Kertajati memungkinkan terjadinya angin kencang.

Bandara ini berada di dataran yang cukup luas. Kondisi tersebut memungkinkan pergerakan angin yang juga lebih leluasa.

"Bandara Kertajati saat ini sudah mendapat pelimpahan penerbangan yang di Bandung. Penerbangan dari Bandung sudah digeser. Maka beban tanggung jawab Kertajati menjadi meningkat. Maka, informasi cuaca ini menjadi penting untuk itu kita lakukan sekolah lapang meteorologi penerbangan," sebut Guswanto .

"Biasanya, angin kencang itu sangat sering di sini. Kemudian cuaca ekstrem yang lain adalah hujan lebat bisa disertai petir", tutur Guswanto menambahkan.

Menurutnya, berkaitan dengan aktivitas penerbangan, yang perlu diperhatikan adalah angin kencang. Ada beberapa jenis angin yang perlu diwaspadai yang bisa saja berdampak negatif terhadap aktivitas penerbangan.

“Untuk penerbangan yang perlu diwaspadai adalah angin kencangnya, terkait hujan sebenarnya selama jarak pandang pesawat masih cukup memadai, tidak ada masalah," tuturnya.

Kendati demikian, potensi ancaman tersebut bisa saja terjadi jika angin kencang itu terjadi di area landasan. Namun, selama angin tidak terjadi di landasan, ataupun area terbang masih terbilang aman untuk penerbangan ataupun pendaratan.

Akan tetapi jika angin kencang tersebut terjadi di area landasan dan arah anginnya menuju crosswind (angin silang) ataupun tailwind (angin dari arah belakang), ataupun headwind (angin dari arah depan) menurut Guswanti hal itu akan terjadi masalah.

“Kalau anginnya di landasan, itu akan bermasalah. Mungkin saja (terjadi). Karena memang data kami menunjukkan seperti itu," sebut Guswanto.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat