kievskiy.org

Kisah Kecelakaan Kereta Api di Jawa Barat Tempo Dulu, yang Terparah Terjadi pada 1955

Ilustrasi rel kereta api.
Ilustrasi rel kereta api. /Pixabay/Tama66

PIKIRAN RAKYAT -  Peristiwa nahas terjadi di Cimahi pada 29 Mei 1913. Dua kereta api beradu pada pukul 18.30. Sepur yang saling bertabrakan tersebut adalah kereta pengangkut barang nomor 543 dan kereta nomor 140. Koran berbahasa Belanda, De Expres,  memberitakannya pada 30 Mei 1913. Awalnya, kereta barang nomor 543 tersebut tengah berhenti di lokasi itu. Dari arah lain, kereta nomor 140 melaju dari arah Buitenzorg atau Bogor.

Tabrakan pun tak terhindarkan. Mesin dan dua gerbong kereta barang tergelincir dan rusak parah. Sejumlah gerbong lain juga bernasib serupa. Kerasnya guncangan membuat kereta dari Bogor ‎ terdorong mundur sekitar 20 meter.

"Seorang tukang rem terjebak di antara gerbong dan terluka parah, dia segera dipindahkan ke Bandung dan dirawat di rumah sakit," tulis De Expres. Berita serupa juga muncul di ‎Het Nieuws Van Den Dag Voor Nederlandsch-Indië, 31 Mei 1913.

Namun, koran itu menyebutan kereta barang dengan tujuan Padalarang tersebut memilki nomor 583. Sementara sepur dari arah Bogor yang bertabrakan dengan kereta barang tersebut bernomor 104. Kedua kereta yang saling bertubrukan tersebut sama-sama berada di jalur pertama.

"Lokomotif KA barang rusak berat dan dua gerbong barang terlempar dari rel, sedangkan gerbong kelas tiga KA campuran 104 hancur dan beberapa gerbong serta gerbong lainnya mengalami kerusakan berat," tulis koran tersebut.

Selain petugas rem yang mengalami luka memar parah, seorang pelancong terluka ringan. ‎"Ia diantar ke Bandung dengan kereta ekspres malam dari Batavia, yang tertunda satu jam akibat kecelakaan itu," tulisnya. Di Bandung, korban mendapatkan perawatan medis.

Evakuasi sepur yang kecelakaan pun dilakukan. Sementara itu, sejumlah pejabat kereta seperti manajer operasi dan dapartemen mendatangi lokasi peristiwa dengan memakai kereta tambahan.

Kecelakaan terparah di Padalarang

Kecelakaan kereta juga terjadi pada 1919. Kecelakaan itu menimpa kereta ekspres Bandung-Surabaya di lokasi yang berada di antara Nagreg dan Lebakjero. "Penyebabnya adalah longsor," tulis Provinciale Geldersche en Nijmeegsche Courant, 23 April 1919. Dua lokomotif kena imbas kecelakaanitu. "

"Lokomotif pertama terlempar dari rel, yang lain hancur total. Masinis Eropa di sepur nahas itu meninggal. Nasib tragis juga dialami dua masinis magang terbakar hingga tewas. Sementara sejumlah orang lain terluka."

Pada 24 April 1915, Het Vaderland dengan mengutip‎ Bataviaasch Nieuwsblad memberitakan kecelakaan kereta di Padalarang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat