kievskiy.org

Sawah di Majalengka Kebanjiran, Kepala Desa: Tiap Tahun Terjadi, Masalahnya Sama

 Sekda Majalengka Eman Suherman dan Camat Jatitujuh disertai s ejumlah stafnya meninjau areal sawah di Desa Jatitujuh, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka yang terkena banjir akibat luapan air Sungai Cibuaya.
Sekda Majalengka Eman Suherman dan Camat Jatitujuh disertai s ejumlah stafnya meninjau areal sawah di Desa Jatitujuh, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka yang terkena banjir akibat luapan air Sungai Cibuaya. /Pikiran Rakyat/Tati Purnawati

PIKIRAN RAKYAT - Ratusan hektare sawah di Kecamatan Jatitjuh, Kabupaten Majalengka, terendam banjir. Tanaman yang baru berusia 7-15 hari sebagian terbawa arus air sehingga petani harus menanaminya kembali.

Menurut keterangan sejumlah petani di Kecamatan Jatitujuh, area sawah yang terkena banjir di antaranya berada di Desa Jatitujuh, Jatitengah, Biyawak, Babadjurang, Jatiraga, Sumber Kulon, Sumber Wetan, Pilangsari dan desa lainnya.

Rendaman air saat hujan deras bisa mencapai 50 sentimeter hingga satu meter. Air sulit surut karena tidak ada pembuangan, terkecuali jika keesokan harinya tidak terjadi hujan.

Menurut Eka Omen, salah seorang aparat Desa Jatitujuh, banjir yang melanda sawah di Jatitujuh diakibatkan luapan air dari Sungai Cibuaya. Saluran air yang mulai dangkal dan menyempit tak mampu menampung air kiriman dan air hujan yang cukup besar di wilayah sekitar.

“Ya petani mah gagal tanam, sebagian harus ditanami lagi karena terbawa banjir. Sebagian masih ada, sebagian tersapu banjir,” sebut Eka Omen.

Hal senada disampaikan Kepala Desa Jatiraga Carsidik. Menurutnya, banjir yang melanda area sawah adalah banjir tahunan yang biasa dialami para petani di wilayahnya. Seolah tidak ada solusi untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi dan merugikan para petani .

“Banjir tiap tahun terjadi. Masalahnya juga sama akibat luapan dari Sungai Cibuaya. Hanya solusi tidak pernah ada. Mengajukan permohonan perbaikan terus menerus tak ada realisasi” sebut Carsidik.

Menurutnya, jika pendangkalan Sungai Cibuaya diperbaiki dan sungai diperlebar, serta ada pembuangan air sungai, maka banjir yang melanda para petani di Kecamatan Jatitujuh tidak akan separah yang selama ini terjadi.

Sapawi dan Saepudin, petani di Jatitengah, menyebutkan bahwa lahan sawah yang terkena banjir rata–rata hampir berusia 7-12 hari. Banyak petani yang baru melakukan pemupukan pertama .

“Sawah saya juga baru dipupuk sorenya langsung hujan besar. Pupuk hancur tidak akan berdampak pada tanaman padahal sebagian pupuh dibeli dengan harga mahal karena sekarang pembelian pupuk dibatasi,” kata Saepudin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat