kievskiy.org

Puluhan Mahasiswa Seapin Majalengka Kecewa Tak Bisa Ikut Nyoblos di Pemilu 2024

Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara Pilpres 2024.
Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara Pilpres 2024. /Pikiran Rakyat/Abdul Muhaemin

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah mahasiswa dan Staf Seapin di Majalengka tidak bisa menyalurkan hak pilihnya di Pemilu, Rabu, 14 Februari 2024. Mereka tidak tercatat sebagai daftar pemilih tetap (DPT) di Kabupaten Majalengka.

Menurut keterangan pengurus PKSG, Sabungan Simatupang, mereka yang tidak bisa menyalurkan hak pilihnya tersebut adalah mahasiswa yang tengah menimba ilmu di Seapin, yang status kependudukannya berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.

Mereka ada yang berasal dari Indonesia Timur, Sumatra, dan sejumlah daerah lainnya di Indonesia yang tidak sempat pulang ke kampung halamannya untuk mencoblos. “Jumlahnya ada sebanyak 60 orang,” sebut Sabungan.

Semula, menurut Sabungan, mereka berharap bisa menyalurkan hak pilihnya, setidaknya untuk memilih calon presiden dan calon wakil presiden.

“Semula berharap bisa menggunakan KTP untuk bisa melaksakan hak pilihnya, pihak kampus sudah berusaha menghubungi KPU. Namun, penyelenggara Pemilu ini tidak bisa membantunya,” kata Sabungan.

Menurutnya, para mahasiswa itu amat menyesal karena tidak bisa ikut memilih di Pemilu 2024. Sebelumnya, para mahasiswa itu sempat berpikir bahwa mereka bisa memilih karena pernah didata oleh petugas yang mendatangi kampus mereka.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Majalengka Dede Rosada mengaku belum pernah mendapat aduan perihal masalah itu. “Kami belum mendapat aduan perihal tersebut. Hingga sekarang juga tidak ada laporan. Saya baru tahu sekarang malah, (bahwa) ada banyak yang tidak bisa memilih di Seapin,” ucap Dede.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat