kievskiy.org

Peringatan HPSN 2024 di Pangandaran, Ledakan Gunung Sampah di TPA Leuwigajah Jadi Momentum

Peringatan HPSN 2024 digelar di Pangandaran.
Peringatan HPSN 2024 digelar di Pangandaran. /Pikiran Rakyat/Agus Kusnadi

PIKIRAN RAKYAT - Pantai Pangandaran menjadi pusat Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2024, Sabtu, 24 Februari 2024. HPSN 2024 dihadiri beberapa Bank Sampah di Indonesia.

Tampak hadir pula Ketua Umum Forum Sahabat Emas Peduli Sampah Indonesia (FORSEPSI) Pusat, Mina Dewi Sukmawati, Pimpinan Pegadaian Wilayah X Bandung Maryono dan jajarannya, Staf Ahli Setda Kab Pangandaran Dani Hamdani, serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Trisno.

Di sela-sela kegiatan, Pimpinan Pegadaian Wilayah X Bandung, Maryono, mengatakan, peringatan HPSN ini berkolaborasi dengan FORSEPSI yang dilaksanakan setiap tahun.

"Kebetulan peringatan HPSN tahun ini, Jawa Barat mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah dan kita pusatkan kegiatannya di Pantai Pangandaran," sebut Maryono, Sabtu, 24 Februari 2024.

Dia menginginkan Bank Sampah bisa memiliki kapabilitas dan kapasitas yang sama dengan Bank Sampah lainnya. Seperti di daerah-daerah lain, menurut Maryono, ternyata ada Bank Sampah yang lebih bagus lagi, dan itu bisa tularkan dengan Bank Sampah yang lainnya.

"Begitu juga dengan Bank Sampah ketika memiliki inovasi bisa di transferkan ke Bank sampah yang lainnya," kata Maryono.

Ia menilai, Bank Sampah yang ada di Kabupaten Pangandaran merupakan Bank Sampah yang paling aktif di Jawa Barat."Makanya, kami ingin memulai dari Pangandaran, kalau Bank Sampah dari Pangandaran ini sukses sebagai pilot project, kami akan kita transferkan ke Bank Sampah yang ada di Jawa Barat," ujarnya.

Ketua Umum FORSEPSI Pusat Mina Dewi Sukmawati mengatakan, FORSEPSI binaan Pegadaian membawahi sekitar 200 Bank Sampah di Indonesia, salah satunya adalah Bank Sampah Sahate yang ada di Pangandaran yang sudah mempunyai unit.

"Kami berharap itu bisa berkembang terus. Bang Sampah Sahate secara jumlah sampah cukup potensial mungkin bisa sampah bisa diolah dan dikelola sehingga sampah di objek wisata juga bisa dikelola dengan baik," kata Mina Dewi.

Terinspirasi dari Tragedi TPA Leuwigajah

Ia mengungkapkan, peringatan HPSN lahir setelah terjadinya tragedi ledakan gunung sampah di TPA Leuwigajah pada tahun 2015. Kata Mina, dari tahun ke tahun hingga saat ini, permasalahan sampah belum menemukan titik terang. Pengelolaan sampah di sumber belum optimal, baik di masyarakat maupun pemerintah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat