kievskiy.org

Ancaman Tanah Longsor Mengintai Kaki Gunung Salak Bogor

KAWAH Ratu Gunung Salak.*
KAWAH Ratu Gunung Salak.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Bahaya tanah longsor mengancam kawasan Gunung Salak, Jawa Barat. Berdasarkan laporan resort PTNW Gunung Salak 1, Kamis, 24 September 2020, telah terjadi longsoran karena dipicu hujan deras dan angin kencang.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, dari pemantauan di Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor,  curah hujan yang tinggi mengakibatkan debit air Sungai Cikedung meluap dan longsoran di bibir sungai.

Identifikasi lapangan hingga jalur Sungai Cikedung dari hulu atau puncak Gunung Salak 3 sampai hilir (Palalangon). 

Baca Juga: Terjebak dan Keracunan Gas, 16 Pekerja Tewas di Tambang Batubara Tiongkok

Luapan Sungai Cikedung juga dipicu oleh rusaknya jalur sungai, seperti pendalaman dan pelebaran jalur sungai, serta kerusakan lain di bagian hilir.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati mengatakan, ada beberapa catatan terkait kerusakan yang teridentifikasi. 

Beberapa di antaranya tertutupnya akses jalan dari Kampung Palalangon dan Kampung Loji dan longsor di tiga wilayah yang menimpa rumah warga, mushola, dan jembatan penghubung Palalangan dan Loji. 

Baca Juga: Ulang Tahun Google ke-22: Nyaris Dijual pada tahun 1999 hingga Bermula dari 'Keberuntungan'

“Hasil survei hulu Sungai Cikedung dan Cisereh di puncak Gunung Salak-3 menyebutkan terdapat longsoran di sepanjang bibir hulu sungai akibat hujan deras pada Senin lalu,” ujar Raditya Jati dalam siaran pers yang diterima Pikiran-rakyat.com, Minggu, 27 September 2020.

Menurut Jati, dari pemantauan Tim Resort Salak-1 dan PSSEJ tidak menemukan adanya bekas penebangan liar. Bencana longsor disebut murni akibat fenomena alam.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat