/photo/2023/05/27/3119318573.jpeg)
PIKIRAN RAKYAT - Masjid Al Jabbar bak menjadi primadona baru Kota Bandung, Jawa Barat. Tempat itu menjadi lokasi wisata religi bagi wisatawan, baik lokal maupun luar kota.
Untuk mencapai Masjid Al Jabbar Bandung, wisatawan mesti memperhitungkan waktu dengan baik supaya tidak terjebak macet. Pesona masjid yang berlokasi di kawasan Gedebage itu tetap menjadi magnet, meskipun jalan menuju ke sana kerap dipadati kendaraan.
Saat berusia setahun, masjid yang diresmikan eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada 30 Desember 2022 itu bahkan telah membuat jutaan jemaah datang. Wakil Sekretaris DKM Masjid Al Jabbar Dewi Sartika bilang, masjid tersebut tak pernah sepi.
"Setahun yang datang lebih dari 4 juta jamaah, terdata melalui CCTV. Tapi saya kira lebih dari itu," kata dia dalam talkshow Sambara, Sabtu, 30 Desember 2023, seperti dilaporkan jurnalis Pikiran Rakyat Novianti Nurulliah.
Ombudsman Jawa Barat bahkan sudah memantau beberapa persoalan yang terjadi di kawasan masjid megah itu, seperti kemacetan, persoalan parkir, premanisme, potensi volume sampah, dan lonjakan jumlah pedagang kaki lima.
Ada beberapa alasan untuk berpikir ulang saat hendak pergi ke Masjid Al Jabbar karena perjalanannya penuh perjuangan. Apa saja alasan itu?
Daftar 4 alasan tidak ke Masjid Al Jabbar Bandung
- Kemacetan
Kemacetan di kawasan Masjid Al Jabbar sudah tak bisa disangkal. Kawasan Gedebage semakin macet bila dua acara besar diselenggarakan pada waktu bersamaan, yakni acara di masjid tersebut dan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api yang jaraknya berdekatan.
Pemerhati Budaya Urban Jejen Jaelani bilang, malapetaka terjadi bila ada acara di dua tempat itu. "Dua venue besar yang menampung banyak orang dengan jumlah orang yang tujuannya berbeda tapi banyak sekali, saya kira dampaknya sangat terasa bagi warga sekitar. Apalagi di Cimencrang, pasti sangat terasa dampaknya," kata dia, saat dihubungi medio Mei 2023.