kievskiy.org

The Power of Emak-emak, 56.000 Kader PKK di Jabar Dikerahkan untuk Tekan Kasus DBD

PKK menerjunkan 56.000 kader untuk menekan angka kasus DBD.
PKK menerjunkan 56.000 kader untuk menekan angka kasus DBD. /Pixabay/Fotoshoptops

PIKIRAN RAKYAT - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) menurunkan 56.000 kader PKK untuk menekan angka kasus DBD di Jabar yang saat ini sudah mencapai 7.543 kasus sepanjang awal tahun 2024. Para kader menyasar warga untuk sama-sama peduli lingkungan sekitar.

Anggota TP PKK Provinsi Jawa Barat, drg. Ema Rahmawati, mengatakan, jumlah kader PKK Jabar masih kurang. Harapannya, masih banyak yang terlibat untuk sama-sama menanggulangi DBD.

"Biar deteksi dini dan pencegahannya lebih masif, sekarang kondisi di masyarakat ada yang bekerja, dan individualisme mulai terasa. Kepedulian kurang," ujarnya dalam Bewara Jawa Barat (Beja) di Aula Barat Gedung Sate, Jumat, 8 Maret 2024.

Menurut Ema, target mereka dalam menekan angka DBD adalah membuat masyarakat tahu, mau, sadar, dan mengubah perilaku.

"Kami hadir untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan pemberdayaan masyarakat, lintas sektor, bagaimana kami berperan jadi motivator, penyuluh juga, untuk menurunkan DBD ini," ucapnya.

"Jadi dengan kekuatan atau 'the power of emak-emak' kami lakukan gerakan serentak pembersihan sarang nyamuk (PSN) 3 M plus dan dilapangan tanam bunga lavender, sirih, kecombrang. Lalu bikin kolam ikan cupang, ikan koi, pemakan jentik," ucapnya.

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui gerakan satu rumah satu jumantik atau yang suka disebut GIRIJ sehingga dengan memberdayakan masyarakat hidup sehat dapat mencegah dimulai dari diri sendiri dan lingkungan rumah sendiri.

PSN dilakukan dengan teliti di setiap genangan atau penampungan yang ada dirumah setiap seminggu sekali. Waspada dengan timbunan sampah dan barang bekas yang ada di pemukiman warga yang dapat menyebabkan menjadi tempat perindukan nyamuk. Periksa torn, dispenser, tanaman hidroponik, tatakan pot bunga, kolam yang tidak terpakai dan lain-lain.

Selain itu, untuk mencegah kematian akibat DBD, warga harus tahu tanda bahaya DBD dan tidak menyepelekan penyakit demam. Jika merasakan gejala demam, warga disarankan segera memeriksakan diri ke fasyankes terdekat.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat