kievskiy.org

Diduga Ulah Oknum Pengusaha yang Ekspor ke Luar Negeri, Nelayan Menjerit Harga Benih Lobster Anjlok

Ilustrasi benih lobster.*
Ilustrasi benih lobster.* /DOK. BKIPM BANDUNG

PIKIRAN RAKYAT - Para nelayan di Pantai Pamayangsari, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya kini mengeluhkan anjloknya harga benih lobster (baby lobster). Kondisi ini telah terjadi dalam dua pekan terakhir dan hingga kini belum ada perubahan.

Anjloknya harga baby lobster ini pun cukup signifikan, yakni dari harga semula Rp7.000 hingga Rp8.000 per ekor, kini menjadi Rp3.000 hingga Rp4.000 per ekor.

Kondisi ini membuat nelayan yang biasa memancing dan membudidaya baby lobster merugi, karena penghasilan mereka yang menurun drastis dan tidak sebanding dengan biaya perawatan yang dikeluarkan sehari-hari.

Baca Juga: Liverpool vs Arsenal: Aubameyang Ungkap Alasan Tolak Tawaran dari Barcelona

Ketua Nelayan Pamayangsari Cipatujah, Sana Sopyana, mengatakan, jika turunnya harga benih lobster khususnya jenis pasir dan mutiara membuat nelayan cukup merugi. Karena, sekali melaut hasil menjaring benih lobster tidak sebanding dengan hasil penjualan. Hal ini membuat kelompok Nelayan Pamayangsari yang biasa menangkap dan membudidaya baby lobster banyak yang mengeluh.

"Jika biasanya harga per ekor Rp7.000 sampai Rp8.000, maka sekarang anjlok dan sangat murah menjadi Rp3.000. Sehingga tidak sebanding dengan biaya bensin atau solar untuk semalam mencari benih lobster," jelas Sana, Senin 28 September 2020.

Biasanya, tambah Sana, para nelayan semalam bisa menangkap 1.000-an lebih ekor benih lobster atau paling sedikit 70 - 100 ekor. Kondisi ini terjadi dalam waktu satu tahun sekali di musim September-Desember.

Baca Juga: 14 Bahan Penghilang Rambut Halus di Wajah, dari Gula hingga Madu

Bahkan pada bulan ini biasanya nelayan panen dan bisa menabung dari penghasilan menjual baby lobster. Akan tetapi sekarang kalau harganya turun, maka yang ada mereka malah merugi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat