kievskiy.org

Jurnalis di Ciamis Patungan demi Bisa Bagikan Takjil ke Tukang Ojek dan Pemulung

Sejumlah wartawan yang tergabung dalam Forum Jurnalis Galuh (FJG) Ciamis membagikan takjil bagi warga di kompleks Alun-alun Ciamis, Selasa, 19 Maret 2024. Kegiatan ini memanfaatkan momentum menjelang buka puasa.
Sejumlah wartawan yang tergabung dalam Forum Jurnalis Galuh (FJG) Ciamis membagikan takjil bagi warga di kompleks Alun-alun Ciamis, Selasa, 19 Maret 2024. Kegiatan ini memanfaatkan momentum menjelang buka puasa. /Pikiran Rakyat/Nurhandoko Wiyoso

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah jurnalis yang tergabung dalam Forum Jurnalis Galuh, Ciamis, membagikan takjil kepada warga, Selasa, 19 Maret 2024. Aksi itu digelar di sekitar Alun-alun Ciamis menjelang buka puasa.

Berdasarkan pantauan di lokasi, sejumlah warga tampak senang menerima takjil. Para pembagi takjil pun antusias membagikannya.

Beberapa anggota polisi dari Polres Ciamis juga tampak ikut membantu kelancaran arus lalu lintas, sehingga pembagian berjalan lancar.

"Kami ingin lebih mendekatkan diri kepada masyarakat. Terlebih pada momen bulan puasa seperti sekarang ini. Mudah-mudahan berkah," kata Pepi, salah seorang jurnalis di Ciamis.

Sejumlah wartawan yang tergabung dalam Forum Jurnalis Galuh (FJG) Ciamis membagikan takjil bagi warga di kompleks Alun-alun Ciamis, Selasa, 19 Maret 2024. Kegiatan ini memanfaatkan momentum menjelang buka puasa.
Sejumlah wartawan yang tergabung dalam Forum Jurnalis Galuh (FJG) Ciamis membagikan takjil bagi warga di kompleks Alun-alun Ciamis, Selasa, 19 Maret 2024. Kegiatan ini memanfaatkan momentum menjelang buka puasa.

Didampingi Deden Juanda, dia menambahkan, kegiatan ini dilakukan secara spontan. Anggaran yang digunakan untuk membeli takjil hasil patungan bersama. Takjil yang di bagikan sebanyak 140 bungkus.

"Ide bagi takjil muncul spontan, saat ngobrol. Ternyata gagasan itu mendapat sambutan, dukungan penuh dari rekan-rekan. Dana untuk beli takjil murni patungan," ucapnya menambahkan.

Dia mengatakan, target utama pembagian takjil adalah tukang ojek, tukang becak, pemulung, dan pengamen. Alasannya, mereka lebih membutuhkan dibandingkan warga yang sekadar ngabuburit menunggu waktu berbuka puasa.

"Sasarannya orang yang lagi jalan. Mereka lagi usaha mencari uang untuk makan. Beda dengan yang mau ngabuburit, mereka niatnya kan menunggu waktu buka puasa," kata Pepi.

Lebih lanjut, dia mengatakan, kegiatan berbagi takjil ini juga salah satu bentuk kekompakan antarjurnalis, selain tentu sebagai salah satu wujud kepedulian terhadap sesama.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat