PIKIRAN RAKYAT - Tebing panjang 10 meter tinggi 20 meter dan lebar 6 meter, di jalan raya provinsi atau penghubung Cipasung-Selajambe-Subang, tepatnya di Blok Gase sekitar Desa Padahurip, Kecamatan Selajambe longsor, pada Minggu, 14 April 2024, sekira pukul 17.00 WIB.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana mengatakan, akses jalan Cipasung-Selajambe-Subang kini sudah bisa dilalui kendaraan sepeda motor dan mobil, dengan cara bergantian.
Untuk membuka akses jalan di lokasi tersebut, kata Indra Bayu, Senin, 15 April 2024, pihaknya menurunkan tim assessment. Sementara Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Kuningan mengirimkan alat berat untuk menyingkirkan material longsor yang menutup badan jalan.
Dia menyebut, dalam penanganan longsor di Desa Padahurip dibantu masyarakat, aparat desa, aparat kecamatan, TNI, Polri dan instansi terkait lainnya. Hingga Senin, 15 April 2024, kata dia, pengerjaan menggunakan alat berat masih dalam tahap 90 persen selesai.
“Penanganan baru bisa di hari ini, (Senin, 15 April 2024), lantaran kondisi tanah tadi malam masih labil, cuaca hujan ringan,” kata Indra Bayu, seperti dilaporkan kontributor Pikiran Rakyat Ajun Mahrudin.
Sebelumnya, terjadi longsor susulan di sekitar Blok Camas Dusun Cantilan, Kecamatan Selajambe, dengan waktu terpaut 1,5 sebelum longsor di Padahurip. Longsor di dua lokasi tersebut, boleh dibilang longsor susulan lantaran sebelumnya di dua desa tersebut terjadi longsor.
Untuk wilayah selatan Kabupaten Kuningan menuju Kecamatan Subang, jalur transportasi dialihkan melalui Cikijing Kabupaten Majalengka dan Rancah Kabupaten Ciamis. Sedangkan jalur wilayah timur Kuningan dari pusat kota Kuningan menuju Kecamatan Subang melalui Kecamatan Luragung dan Kecamatan Ciwaru.
Menurut dia, sejak Kamis, 11 April 2024, longsor di jalan Raya Cipasung-Subang terjadi di beberapa titik. Di Desa Cantilan, Padahurip, Kecamatan Selajambe, Blok Babakan Sari, Desa Cimenga, Kecamatan Darma.***