kievskiy.org

AHY Serahkan Sertifikat untuk Warga Penyintas Gempa Cianjur

Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono menyerahkan secara langsung sertifikat tanah untuk warga penyintas gempa, sebanyak 55 sertifikat, Minggu, 21 April 2024
Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono menyerahkan secara langsung sertifikat tanah untuk warga penyintas gempa, sebanyak 55 sertifikat, Minggu, 21 April 2024 /Pikiran Rakyat/Muhammad Ginanjar

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerahkan secara langsung sertifikat kepada warga penyintas gempa di kampung Cikadu 2, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Minggu, 21 April 2024.

Upaya Pemerintah untuk Warga tentunya dilakukan maksimal, terlebih untuk persoalan tanah Kementerian ATR/BPN membantu mempermudah untuk masyarakat.

"Hari ini bisa secara langsung datang ke sini, kemudian atas kerja sama semua pihak terus melakukan upaya untuk membangun kembali sekaligus menata agar jauh lebih baik, khususnya akses jalan sehingga masyarakat bisa tinggal lebih nyaman," kata AHY, di lokasi.

Ahy mengatakan, Kementerian ATR/BPN siap membantu dengan cepat mensukseskan konsolidasi tanah seperti ini dan tentunya bukan hanya di Cianjur namun di tempat lain.

"Jadi sekarang bukan hanya kenyamanan saja tapi juga nilai tanah di sini naik cukup signifikan berkat bantuan semua pihak," katanya.

Gempa berkekuatan 5,6 magnitudo pada tahun 2022 yang mengguncang Cianjur menyisakan penderitaan bagi masyarakat. Hampir seluruh rumah warga Kampung Cikadu, dengan 55 kepala keluarga, rusak parah. Keterbatasan akses jalan dan infrastruktur pendukung menjadi tantangan ekstra bagi pemulihan kampung ini.

Namun, berkat upaya bersama antara Rumah Amal Salman, para tenaga ahli dari SAPPK dan LPPM ITB, Badan Pertanahan Nasional, Pemerintah Kabupaten Cianjur, YPM Salman, dan Wakaf Salman, Kampung Cikadu mulai memasuki fase baru pemulihan. Program penataan kampung, melalui program konsolidasi tanah, telah menjadi tonggak utama dalam mengembalikan kehidupan masyarakat.

"Kesepakatan warga menjadi energi yang memberikan transformasi kehidupan masyarakat, serta kampung dan lingkungannya untuk menjadi lebih baik, lebih maju, dan dapat memulihkan martabat masyarakat setelah bencana," ucap Ketua Umum Rumah Amal Salman, Mipi Ananta Kusuma.

Program ini bukan hanya tentang memperbaiki infrastruktur, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif warga dalam musyawarah dan menyisihkan sebagian tanah untuk kepentingan bersama. 

“Dalam proses musyawarah, warga menyisihkan sekitar 5-10% tanahnya untuk membantu memperbesar akses jalan utama serta gang dalam kampung. Semula jalan utama rabat beton memiliki lebar 1,5m kemudian ditingkatkan menjadi jalan paving block selebar 2,6m dilengkapi drainase selebar 0,4m. Begitu juga jalanan di gang yang berkelok diupayakan menjadi lebih lurus dengan lebar 1,2m tersambung ke jalan utama,” kata Mipi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat