kievskiy.org

Setahun Gempa Cianjur, 1.700 Warga Masih Belum Dapat Hunian Layak

Dampak gempa Cianjur.
Dampak gempa Cianjur. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT – Tepat setahun gempa 5,6 magnitudo mengguncang Kabupaten Cianjur pada 21 November 2022 silam. Bencana tersebut menyebabkan puluhan ribu rumah rusak serta 600 orang meninggal dunia dan 4 orang tidak ditemukan.

Setahun pascabencana besar itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat masih ada sekira 1.700 penyintas gempa di sejumlah kecamatan di Cianjur, masih belum dapat hunian layak, yakni tinggal di dalam tenda dan hunian darurat.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Sukma Wijaya, banyak warga yang masih bertahan di dalam tenda dan hunian darurat karena saat pendataan pada tahap I, II dan III, mengajukan perubahan.

"Sehingga data mereka baru masuk sebagai penerima bantuan stimulan tahap IV karena gempa susulan yang kerap terjadi membuat kerusakan rumah yang semula ringan menjadi sedang atau dari sedang menjadi berat," katanya di Cianjur, Selasa, 21 November 2023.

Ia menjelaskan, dari ribuan penyintas yang sudah satu tahun tinggal di tenda dan hunian darurat, mereka masih menunggu bantuan dari pemerintah pusat yang diharapkan cair pada akhir tahun. Sedangkan sekitar190 orang lainnya menunggu pembangunan rumah relokasi tahap III tuntas.

Di mana saja para korban yang masih bertahan di tenda darurat?

Asep mengungkapkan, ribuan korban gempa Cianjur itu masih menghuni tenda darurat di sejumlah kecamatan. Sebagian besar dari mereka atau terbanyak berada di Kecamatan Cugenang, Cianjur dan Warungkondang. BPBD Cianjur menargetkan seluruh penyintas sudah kembali ke rumah pada tahun depan.

"Progres penyaluran dana stimulan perbaikan rumah rusak akibat bencana gempa bumi per tanggal 8 September 2023, sudah diterima sekitar 60.749 kepala keluarga dari data total rumah rusak sebanyak 83.747 unit," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Bantuan dana stimulan perbaikan rumah rusak itu terbagi menjadi tiga tahap penyaluran. Tahap satu 8.316 KK, tahap dua 14.028 KK, dan tahap tiga 38.402 KK. Total dana stimulan yang sudah disalurkan ke rekening penerima bantuan mencapai Rp1.622.655.000.000 (Rp1,6 triliun).

“Untuk ditahap satu progres pencairan sudah 96,4 persen atau sudah ada 8.023 KK yang menerima, tahap II sudah 13.357 KK melakukan pencairan atau 95,2 persen, dan tahap ketiga pencairan-nya sudah sampai 98,7 persen atau ada total 36.096 KK,” tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat