kievskiy.org

Investasi di Kabupaten Bekasi Tembus 20 Persen, Sektor Properti Berkontribusi

Salah satu produk properti yang mendongkrak realisasi investasi di Kabupaten Bekasi.
Salah satu produk properti yang mendongkrak realisasi investasi di Kabupaten Bekasi. /Pikiran Rakyat/Tommi Andryandy

PIKIRAN RAKYAT - Penanaman modal di Kabupaten Bekasi pada kuartal pertama 2024 telah menyentuh 20 persen. Angka ini diyakini terus meningkat seiring kian bertambahnya jumlah investasi dari berbagai sektor di daerah berjuluk Kota Industri ini.

Salah satu faktor yang turut meningkatkan investasi adalah penjualan dari sektor properti. Penjabat (Pj) Bupati Dani Ramdan mengatakan, realisasi investasi merupakan titik positif yang bertumbuh.

Bahkan, penanaman modal di Kabupaten Bekasi 2024 diyakini akan meningkat dibanding tahun sebelumnya setelah kondisi keuangan benar-benar pulih.

“Tahun ini investasi yang sudah masuk berkisar di angka lebih dari 20 persen. Angkanya masih terus meningkat hingga ditutup pada akhir tahun nanti. Namun, dilihat dari perjalanan beberapa bulan ini, kami meyakini ada peningkatan realisasi investasi seiring semakin pulihnya kondisi dunia usaha. Dan kami bersyukur Kabupaten Bekasi masih menjadi pilihan utama,” kata Dani.

Berkaca pada 2023 lalu, realisasi investasi di Kabupaten Bekasi menembus angka Rp61.211.307.193.110. Realisasi ini meningkat signifikan dibanding pada 2022 lalu yang berjumlah Rp47,03 triliun.

Setiap tahun, investasi di Kabupaten Bekasi selalu menjadi yang tertinggi di Jawa Barat dengan persentase mencapai 29,06 persen.

Dengan capaian saat ini sebesar 20 persen, apabila dihitung dari realisasi tahun lalu, maka investasi di Kabupaten Bekasi saat ini telah mencapai Rp12,24 triliun.

Salah satu investasi besar yang turut menyita perhatian yakni dibukanya sejumlah pabrik baru dari berbagai sektor mulai dari manufaktur, otomotif hingga kebutuhan rumah tangga.

Kemudian realisasi investasi ini turut disuntik dari penjualan di sektor properti. Salah satu pengembang properti terbesar di Kabupaten Bekasi, Lippo Cikarang turut mencatatkan angka penjualan sebesar 23 persen atau Rp325 miliar pada kuartal pertama tahun ini. Penjualan ini diyakini masuk dalam jalur target perusahaan yang ditetapkan yakni Rp 1,4 triliun di akhir tahun nanti.

Presiden Direktur LPCK Ketut Budi Wijaya mengatakan, pendapatan utama perseroan berasal dari serah terima hunian rumah tapak, unit komersial atau ruko, lahan industri serta pendapatan non-properti dari pengelolaan kota Lippo Cikarang. Di antaranya sejumlah proyek perumahan seperti Waterfront Estates dan The Hive yang telah diserahterimakan sebanyak 230 unit.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat