kievskiy.org

Ekonomi Melesu Usai Berlakunya Karantina Lokal di Pesantren, Masyarakat Cipasung Buka Donasi

Ilustrasi donasi.
Ilustrasi donasi. /Pixabay/Markus Winkler

PIKIRAN RAKYAT - Warga sekitar pondok pesantren Cipasung Singaparna Kabupaten Tasikmalaya kini mulai menjerit akibat kehilangan penghasilan mereka. 

Hal ini terjadi usai karantina lokal yang ditetapkan pihak pondok pesantren Cipasung menyusul adanya puluhan santri, dewan guru dan keluarga pesantren terserang Covid-19.

Selama ini perekonomian warga menggantungkan mata pencaharian mereka dari aktivitas para santri dari dalam pondok. 

 Baca Juga: Najwa Shihab Tanggapi Pelaporannya ke Polisi: Treatment Kursi Kosong Lazim di Negara Lain

Namun dengan diterapkan Karantina lokal, perekonomian warga sekitarnya pun mulai melesu. 

Pasalnya kini tidak ada santri yang keluar masuk pondok pesantren untuk sekedar membeli makanan atau kebutuhan sehari-hari lainnya.

Menanggapi kondisi tersebut, warga pun berinisiatif dengan meminta bantuan melalui penggalangan dana. 

 Baca Juga: Jelang MotoGP Prancis, Fabio Quartararo Berpotensi Naik Podium di Rumah Sendiri

Inisiatif ini muncul manakala melihat kondisi di lapangan banyak dari masyarakat yang harus kehilangan mata pencaharian dan penghasilan mereka pasca karantina lokal.

"Jadi kami sebagai masyarakat melihat banyak saudara kami disini yang mulai kehilangan penghasilan mereka setelah diberlakukan karantina lokal di pesantren. Selama ini mereka mengandalkan aktivitas santri. Meski begitu kami pun sangat mendukung upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Cipasung dan Tasikmalaya," jelas Inisiator penggalangan dana, Mia Faiza Imron (40), Selasa, 6 Oktober 2020.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat