kievskiy.org

Iip Hidayat Buka FGD Mulok Gunung Ciremai, Gencarkan Syukur Tanggung Jawab kepada Ciremai

dok. Pemkab Kuningan
dok. Pemkab Kuningan


PIKIRAN RAKYAT
- Pemerintah Kabupaten Kuningan terus berkomitmen dalam penerapan pembelajaran lingkungan hidup melalui Gunung Ciremai.

Hal ini terwujud dengan akan dimasukkannya pembelajaran Gunung Ciremai dalam Muatan Lokal (Mulok) tahun ajaran 2024/2025 kepada seluruh instansi pendidikan dari jenjang SD/MI sederajat, SMP/Mts sederajat, SMA/SMK sederajat dan Perguruan Tinggi di Kabupaten Kuningan.

Forum Group Discussion (FGD) kaitan Muatan Lokal (Mulok) Kurikulum Gunung Ciremai digelar di Aula Serbaguna SMP Negeri 3 Kuningan pada Senin, 13 Mei 2024.

FGD Mulok Ciremai dihadiri oleh Pj Bupati Kuningan, Sekretaris Daerah Kuningan dan Ketua Tim pembentukan Mulok Gunung Ciremai, Uhar Suharfaputra beserta seluruh tim perumusan dan pembentukan Mulok Gunung Ciremai dari berbagai unsur.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, U. Kusmana S.Sos MSi menyebutkan bahwa selambat-lambatnya mulok Gunung Ciremai harus mulai diterapkan pada Semester genap tahun ajaran 2024/2025.

“Namun pada semester Ganjil tahun ajaran 2024/2025 harus mulai dikenalkan kepada peserta didik dengan tujuan menumbuhkan kesadaran akan lingkungan hidup dan menjaga lingkungan. Untuk memulai kami akan menerapkan di 80 Sekolah penggerak sebagai pilot project," ujar U Kusmana.

dok. Pemkab Kuningan.
dok. Pemkab Kuningan.
Sebelum membuka FGD, Pj Bupati Kuningan Iip Hidajat menyebutkan bahwa kehadiran mulok Ciremai ini sebagai wujud dukungan Kabupaten Konservasi.

“Kuningan merupakan Kabupaten Konservasi. Cakupan Ciremai di Kabupaten Kuningan adalah 60 persen, sisanya di Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Cirebon. Banyak manfaat yang kita rasakan terkait keberadaan Gunung Ciremai. Salah satu bentuk rasa syukur dan tanggung jawab kita bersama adalah menghadirkan pembelajaran kepada anak cucu kita untuk menjaga lingkungan, utamanya kepada Gunung Ciremai," kata dia.

Iip menyebutkan bahwa ada sekitar 360 lebih mata air Ciremai yang sudah maupun belum dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat luas.

Pertanyaannya adalah bagaimana kita dapat mempersiapkan warisan ini kepada anak cucu kita dengan sebaik-baiknya. Dengan kehadiran pembelajaran Ciremai ini diharapkan penerus kita dapat merawat, meruwat dan merumat Gunung Ciremai sehingga keseimbangan alam dapat dilakukan dari waktu ke waktu”

Terakhir Iip meminta kepada segenap peserta FGD untuk terus memberikan gagasan terbaik dalam hal memasukan materi di Mulok Gunung Ciremai.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat