PIKIRAN RAKYAT - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan pemadam kebakaran (damkar) Kabupaten Cianjur meminta warga agar memperhatikan lingkungannya saat memasuki musim kemarau.
Terlebih pada 2023 peristiwa kebakaran terjadi hingga 300 lebih kejadian, dan membuat damkar Cianjur kewalahan.
"Tahun 2023 itu tahun terberat bagi damkar, untuk tahun 2021 sampai tahun 2022 itu sekira 110 sampai 120 kejadian, tapi untuk 2023 meningkat 3 kali lipat sampai 300 lebih peristiwa kebakaran terjadi sebagian besar kebakaran lahan hingga 270 kejadian, karena memang sedang pada musim el nina," ujar Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Kantor Satpol PP dan Damkar Cianjur Hendra Wira Riharja, saat memberikan sosialisasi di Kantor Diskominfo Cianjur pada Selasa 21 Mei 2024.
Hendra mengatakan bahwa lahan yang terbakar bisanya terjadi karena human error. Ketika api belum sepenuhnya mati sudah ditinggalkan.
"Kalau membakar sampah di lahan atau membakar apa, itu harus benar-benar dicek terlebih dahulu, jangan sampai belum padam terus kena angin terbakar lagi," ucapnya.
Sosialisasi terus dilakukan
Memasuki musim kemarau, Bidang Damkar Kabupaten Cianjur terus melakukan sosialisasi kepada berbagai pihak. Terutama cara penggunaan alat pemadam ringan (apar) atau alat pemadam tradisional (apat).
"Jadi kita terus melakukan sosialisasi ke Desa-desa agar disampaikan kembali ke RT dan RW masing hingga sampai ke masyarakat," katanya.
Tak hanya itu, sosialisasi ke Dinas maupun lembaga di Kabupaten Cianjur juga terus dilaksanakan, mengingat para petugas damkar yang ada sangat terbatas.
"Kami terus melaksanakan sosialisasi pengetahuan dasar terkait keselamatan pada kebakaran, kami juga rencananya berkeliling dinas, untuk menginformasikan tata cara penggunaan alat pemadam api ringan (APAR) dan apat alat pemadam api tradisional (APAT)," ujarnya.
Mengingat saat itu petugas damkar yang ada belum bisa melayani seluruhnya karena jumlahnya sedikit.