PIKIRAN RAKYAT - Cuti bersama libur hari raya Waisak 2024 berpotensi terjadi peningkatan mobilitas perjalanan masyarakat, termasuk ke lokasi wisata.
Dengan adanya potensi pergerakan tersebut, BPTD Kelas II Jawa Barat melakukan pengawasan terhadap kelaikan jalan angkutan bus pariwisata bersama dengan Dinas Perhubungan Provinsi/Kabupaten/Kota, Satlantas Polri, dan Jasa Raharja di beberapa lokasi wisata yang ada di Provinsi Jawa Barat.
Untuk diketahui Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki banyak destinasi wisata, tercatat lebih dari 1.000 destinasi wisata yang tersebar di Provinsi Jawa Barat.
"Kami mempersiapkan skema pengawasan angkutan pariwisata dengan melakukan ramp check (Pengecekan Kelaikan Teknis Kendaraan) pada lokasi wisata yang ada di Provinsi Jawa Barat, karena menurut data, terdapat kurang lebih 1.152 destinasi wisata yang tersebar di seluruh Provinsi Jawa Barat. Kami juga akan Berkolaborasi dengan Dinas Perhubungan setempat Satlantas Polri serta Jasa Raharja yang ada di Provinsi Jawa Barat," kata Kepala BPTD Kelas II Jawa Barat, Muhammad Fahmi di Bandung, Jumat, 24 Mei 2024.
Persiapan dalam rangka mengantisipasi kejadian kecelakaan pada angkutan pariwisata agar tidak terjadi kembali, sebenarnya sudah dilakukan oleh BPTD Kelas II Jawa Barat yang telah di mulai dari Minggu lalu. BPTD Jabar melakukan skema Pengawasan Kelaikan Angkutan Pariwisata dengan mendatangi Perusahaan Otobus yang ada di Provinsi Jawa Barat.
"Pada periode 16 sampai dengan 18 Mei 2024 lalu, BPTD Kelas II Jawa Barat telah melakukan ramp check kepada Angkutan Pariwisata pada Pool Perusahaan Otobus sesuai dengan data Perizinan yang ada di Spionam dan Mitra Darat," ujarnya.
Dari hasil pengawasan di lapangan, telah didata 1.211 Kendaraan yang ada di lapangan, masih terdapat Bus Pariwisata yang dinyatakan Tidak Laik oleh Petugas Pengujian sehingga diminta untuk segera melakukan pemenuhan terhadap unsur-unsur teknis sehingga dipastikan pada saat operasional sudah terpenuhi dan dinyatakan laik jalan.
Data-data tersebut yang menjadikan pedoman awal dalam melakukan skema pengawasan ke lokasi wisata untuk mengantisipasi mobilitas angkutan pariwisata pada periode libur panjang pada hari raya Waisak ini.
