/photo/2024/06/09/20245700.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Kepolisian Resor Subang menangkap total 12 pengedar dan kurir narkoba selama Mei 2024. Berkat pengungkapan tersebut, mereka mengeklaim menyelamatkan ribuan orang dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
“Kalau diperhitungkan, jumlah barang bukti yang disita dari para pelaku itu bisa dikonsumsi oleh sekira 2.400 orang,” kata Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Subang, Ajun Komisaris Heri Nurcahyo, Minggu, 9 Juni 2024.
Ia menyebutkan, barang bukti yang disita didominasi sabu-sabu yang mencapai 125,41 gram. Kemudian, petugas juga mengumpulkan tembakau sintetis seberat 21,23 gram, psikotropika sebanyak 112 butir, dan 300 butir obat-obatan keras ilegal.
Menurut Heri, setiap jenis narkoba memiliki kadar konsumsi yang bervariasi. Untuk jenis sabu-sabu, setiap satu gram bisa digunakan 6-8 orang sehingga dari 125,41 gram sabu-sabu itu diperkirakan bisa dikonsumsi sebanyak lebih dari 1.000 orang.
“Kalau tembakau sintetis itu biasanya dipakai minimum empat orang per gram. Kemudian, obat-obatan rata-rata dua tablet per orang dan psikotropika satu orang satu butir. Dikalikan saja, jumlahnya bisa sampai 2.400 orang,” tuturnya.
Modus lama
Lebih lanjut, Heri menjelaskan, modus operandi yang digunakan para pelaku masih terbilang sama. Para pelaku menempelkan di suatu tempat yang telah disepakati oleh pelaku dan pemesan barang terlarang itu atau dengan sistem tatap muka langsung.
Namun, ia mengakui bahwa tempat yang dipilih untuk menyimpan barang bukti narkoba saat ini semakin sulit untuk ditebak. Hal itu diduga dilakukan untuk mengelabui petugas saat memeriksa para pelaku.
“Sekarang itu ada yang menyimpan di jok motor, sebelumnya tidak pernah ada (yang melakukannya). Ada juga yang disimpan di para (langit-langit) dapur sehingga polisi tidak menyangka barang buktinya akan disimpan di sana,” kata Heri.
Polisi menunjukkan barang bukti narkoba dan peralatan lainnya dalam konferensi pers di Markas Polres Subang pekan lalu. Pada kesempatan itu, Kepala Polres Subang Ajun Komisaris Besar Ariek Indra Sentanu menyebut 12 pelaku yang ditangkap itu terbagi dari 11 kasus berbeda.
Sebanyak delapan tersangka kasus narkotika tercatat berinisial SP alias Diglo, AY alias Koncleng, HB alias Teplek, RY, GS, FA alias Dompu, RF alias Dadan dan RH alias Bajol. Untuk kasus tembakau sintetis, polisi menetapkan satu tersangka berinisial HP.