PIKIRAN RAKYAT - Penjabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan meminta masyarakat mewaspadai penyebaran penyakit Tuberkulosis (TBC). Menurutnya, penularan penyakit tersebut berpotensi terjadi pada momentum hari raya keagamaan seperti Idul Adha 1445 Hijriah.
“Indonesia saat ini berada dalam kondisi gawat darurat TBC. Di Purwakarta, hingga akhir 2023 telah tercatat kurang lebih 5.607 warga yang terjangkit TBC,” katanya dalam pidato Salat Idul Adha di Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta, Senin, 17 Juni 2024.
Dalam pidatonya itu, Benni menyoroti tiga hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat di daerahnya. Selain penyebaran TBC, ia juga meminta masyarakat mewaspadai dampak perubahan cuaca yang tidak menentu dan potensi bencana alam.
Namun, di antara ketiga hal itu ia lebih menekankan bahaya penularan TBC di tengah masyarakat saat ini. Menurutnya, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis itu sangat mudah menular apabila tidak dicegah.
Bakteri tersebut biasanya menyerang paru-paru sehingga penderita akan mengalami sesak napas.
“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar segera memeriksakan kondisi kesehatan, terutama bagi yang memiliki riwayat sesak napas,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Purwakarta, Eva Lystia Dewi mengonfimasi pernyataan Pj Bupati terkait jumlah penderita TBC. Ia mengakui jumlahnya meningkat dari 5.249 kasus pada 2022 menjadi 5.607 kasus pada 2023.
Namun, peningkatan itu turut disebabkan oleh kegiatan deteksi dini kasus terduga TBC yang semakin gencar dilakukan di Purwakarta. Kegiatan skrinning selama ini dilakukan oleh dinas terkait dibantu setiap Pusat Kesehatan Masyarakat di kecamatan-kecamatan maupun rumah sakit dan klinik.
Menurutnya, penyakit TBC di daerahnya juga sampai menimbulkan korban jiwa pada 2023 lalu.
“Kasus TBC meninggal dunia pada tahun 2023 (sebanyak) 79 orang. Strategi singkat TOSS TBC, temukan (penderitanya), obati sampai sembuh,” kata Eva.