PIKIRAN RAKYAT - Pemerhati lingkungan sekaligus Ketua Umum Gerakan Hejo, Eka Santosa, menyambangi kediaman mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, di Jalan Merdeka, Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran.
Eka Santosa mengatakan, sebagai tokoh lokal, dia sudah biasa menjalin komunikasi dengan Susi Pudjiastuti dan berkunjung ke kediamannya. "Berbicara kepentingan untuk kemaslahatan dalam kegamangan, bagaimana melihat Jawa Barat ke depan," kata Eka, Selasa, 18 Juni 2024.
Eka Santosa menyampaikan kegelisahan pada Susi Pudjiastuti, bahwa banyak hal-hal mendasar yang selama ini belum terselesaikan di Jawa Barat. Akibatnya, Jawa Barat mendapatkan predikat provinsi yang tidak sepadan dengan potensi yang dimiliki, seperti dalam konteks ketahanan pangan dan lingkungan.
Menurut Eka, masalah lingkungan di Jawa Barat semakin hari semakin tidak baik. Kondisi hutan jauh berkurang, tata ruang dan penataan sungai di kota-kota besar bermasalah, dan persoalan sampah, terutama di Bandung.
"Punya TPA (tempat pembuangan akhir) sampah yang sudah overload, yang sementara menjadi sementahun. Hampir 25 tahun dan sekarang sudah pindah. Lalu pembangunan TPPAS Legok Nangka yang mencapai diatas 1 triliun, tapi tidak jadi-jadi," sebut Eka.
Susi dianggap sosok tepat untuk pimpin Jawa Barat
Melihat masalah-masalah itu, Eka menilai, Jawa Barat perlu dipimpin oleh sosok yang tegas dan berani. "Kami memandang sosok Susi Pudjiastuti tegas dan berani," ujarnya.
Eka tahu bahwa saat ini sudah ada sejumlah sosok yang digadang-gadang akan maju di Pilgub Jawa Barat 2024. Namun, dia tetap menilai Susi sebagai sosok yang tepat.
"Jadi, bukan berarti kita mengabaikan tentang niat baik mereka, tetapi kira-kira berdasarkan penglihatan teman-teman yang intensif dan berkomunikasi dengan sejumlah tokoh-tokoh pemerhati lingkungan ternama seperti Kang Agung, Pak Tisno, Keluarga Pak Solihin, dan Kang Mamay, bagaimana, sih, untuk Jawa Barat ke depan," ujar Eka.