kievskiy.org

Nelayan Udang Rebon di Karawang Sulit Jual Tangkapan dan Kurang Diperhatikan Pemerintah

Para nelayan asal Karawang saat mengikuti acara sosialisasi Pembentukan dan Pengembangan Kelembagaan Nelayan Kecil di kabupaten dan kota.
Para nelayan asal Karawang saat mengikuti acara sosialisasi Pembentukan dan Pengembangan Kelembagaan Nelayan Kecil di kabupaten dan kota. /Pikiran Rakyat/Dodo Rihanto

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah nelayan udang rebon di Karawang mengeluhkan kurangnya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Karawang. Mereka mengeluh hasil tangkapannya belum bisa dipasarkan secara optimal.

Arifin (60), salah seorang nelayan udang rebon asal Cilamaya, mengatakan, saat ini merasa baru diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang. Sebab, baru kali ini dia disertakan dalam kegiatan sosialisasi Pembentukan dan Pengembangan Kelembagaan Nelayan Kecil Kegiatan Pemberdayaan Nelayan Kecil di Kabupaten/Kota yang digelar Dinas Perikanan dan Kelautan setempat.

"Sudah hampir 40 tahun saya jadi nelayan, baru sekarang saya diundang jadi peserta sosialisasi oleh dinas. Sebelumnya, tidak pernah dilibatkan," ujar pria yang akrab dipanggil Pipin itu, Jumat, 28 Juni 2024.

Menurut Pipin, setiap hari dia mampu menangkap rata-rata 50 kilogram udang rebon. Jika jumlah itu diakumulasikan dengan hasil tangkapan rekannya sesama nelayan rebon, total bisa mencapai puluhan ton dalam sebulan.

Namun, dia selalu kesulitan dalam memasarkan hasil tangkapanya. Akhirnya, udang rebon dijual dalam partai kecil dan harga murah. Padahal, jika dijual dalam jumlah besar mungkin harganya bakal lebih bagus.

"Melalui kegiatan ini, kami berharap pemerintah bisa menuntun kami atau membantu kami dalam hal pemasaran," katanya.

Bentuk kelompok nelayan

Sementara itu, Kabid Penangkapan Ikan, Dinas Perikanan dan Kelautan Karawang, Mahmud, mengatakan, saat ini pihaknya secara rutin membentuk kelompok nelayan. Tujuannya agar mereka memiliki daya tawar yang lebih kuat saat menjual hasil tangkapannya.

Lebih dari itu, mereka biasa mengelola keuangan hasil penjualan tersebut. "Kami membantu kelompok nelayan baik itu nelayan yanga mencari ikan di laut atau atau membudidayakan ikan di tambak," kata Mahmud.

Namun demikian, lanjut dia, belum semua nelayan bergabung dalam kelompok. "Berdasarkan data, saat ini ada sekitar 2.189 nelayan yang ada di Karawang, tapi belum semunya ikut berorganisasi. Masih ada nelayan yang belum terdata," katanya.

Oleh sebab itu, lanjut Mahmud, pihaknya terus-menerus melakukan pengembangan kelompok usaha bersama (KUB). Diharapkan, keberadaan KUB itu bisa meningkatkan penghasilan nelayan dengan adanya sinergi antarnelayan.

"Kami juga siap mensuport kegiatan-kegiatan usaha para nelayan yang bisa difasilitasi oleh para penyuluh nelayan," kata Mahmud.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat