kievskiy.org

Menggali Filosofi Karuhun Sunda dalam Upacara Seren Taun di Cigugur Kuningan

Sekelompok remaja membawa padi geugeusan atau padi buhun, dalam prosesi Upacara Seren Taun, di sekitar Gedung Paseban Tri Panca Tunggal, Kelurahan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Sabtu, 29 Juni 2024. Pikiran Rakyat/Ajun Mahrudin
Sekelompok remaja membawa padi geugeusan atau padi buhun, dalam prosesi Upacara Seren Taun, di sekitar Gedung Paseban Tri Panca Tunggal, Kelurahan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Sabtu, 29 Juni 2024. Pikiran Rakyat/Ajun Mahrudin

PIKIRAN RAKYAT - Masyarakat Akur Cigugur di Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, menggelar upacara adat agraris Sunda yakni Seren Taun, di sekitar Gedung Paseban Tri Panca Tunggal, kelurahan tersebut, Sabtu, 29 Juni 2024, bertepatan dengan 22 Rayahung 1957 Saka Sunda. Mereka berdatangan dari beberapa blok perkampungan, sejak pukul 6.00 WIB, membawa hasil bumi terutama padi.

Sebelum acara dimulai, mereka berkumpul di empat titik untuk melakukan persiapan membawa berbagai hasil bumi, terutama padi geugeusan, disebut juga padi buhun, bukan padi gabah. Selain itu, ada juga yang membawa hasil bumi berupa buah-buahan, sayuran, dan hasil bumi lainnya dipikul menggunakan dongdang.

Ketika gamelan ditabuh, begitu pula angklung buncis mengiringi rombongan pangjayak (penjembut), dari setiap penjuru bunyi musik kesenian bersahutan. Rombongan penjemput sementara berhenti di halaman Gedong Paseban Tri Panca Tunggal.

Gamelan renteng pun ikut berhenti, terdengar alunan suling dan bunyi kecapi yang mengiringi para penari Tari Buyung. Kemudian bunyi angklung baduy dan angklung buncis mengiringi tamu undangan memasuki salah satu ruangan Paseban. Sementara, peserta acara Seren Taun menuju saung lisung untuk menyimpan padi dan hasil bumi lainnya.

Upacara Seren ialah gelar budaya tradisional masyarakat agraris Sunda, khususnya di Kelurahan Cigugur, yang setiap tahun dilaksanakan bertepatan dengan tanggal 22 Rayagung Tahun Saka Sunda, dimaknai sebagai ungkapan syukur kepada yang Maha Kuasa atas hasil panen yang melimpah.

Masyarakat Akur Cigugur membawa hasil bumi, dalam Seren Taun di sekitar Gedung Paseban Tri Panca Tunggal, Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Sabtu, 29 Juni 2024. Pikiran Rakyat/Ajun Mahrudin
Masyarakat Akur Cigugur membawa hasil bumi, dalam Seren Taun di sekitar Gedung Paseban Tri Panca Tunggal, Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Sabtu, 29 Juni 2024. Pikiran Rakyat/Ajun Mahrudin

Pupuhu Adat Masyarakat Agur Cigugur, Gumirat Barna Alam, mengatakan, Seren Taun mengandung arti menyerahkan, meliputi bilangan dua belas bulan, yakni menyerahkan hasil bumi yang baru dipanen.

Melalui Upacara Seren Taun, kata Gumirat, bagi masyarakat Akur Cigugur mengandung makna bersyukur kepada yang Maha Kuasa, sebagai cermin kesadaran diri dari satu kenyataan yang mereka terima yaitu hidup dan kehidupan, dibarengi oleh budi, cinta kasih, tata krama serta menerima cipta, rasa, dan karsa.

“Naluri adikodrati karuhun masyarakat Sunda membangkitkan, menggetarkan rasa dan pikirannya bahwa di luar fenomena hidup dan kehidupan ini ada yang maha kuasa yang melebihi akal pikiran manusia,” ujar Gumirat, seperti dilaporkan kontributor Pikiran Rakyat Ajun Mahrudin, Minggu, 30 Juni 2024.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat