kievskiy.org

Pengungsian Korban Bencana Potensi Klaster Covid-19, BPBD Karawang Siapkan Skema

Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/Mattthewafflecat .*/Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Bencana alam mulai mengancam warga Kabupaten Karawang di beberapa tempat. 

Hal tersebut kini menjadi perhatian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat karena bencana alam berbarengan dengan adanya pandemi Covid-19.

"Saat musim penghujan datang ada beberapa desa yang menjadi langganan banjir. Biasanya penduduk desa itu mengungsi untuk menghidari genangan banjir," ujar Kepala BPBD Karawang, Yasin Nasrudin, Selasa, 27 Oktober 2020.

 Baca Juga: Update Virus Corona Dunia 28 Oktober 2020, Kasus Positif Indonesia Masuk 5 Besar Asia

Menurutnya, mengungsi di tengah pandemi Covid-19 merupakan hal yang rentan bagi kesehatan. Atas dasar itu, BPBD sedang merumuskan pola pengungsian yang tepat agar para pengungsi aman dari penyebaran virus corona.

"Kami sedang membuat draf penanganan pengungsi bencana alam di tengah pandemi Covid-19," kata Yasin.

Dijelaskan, draf penanganan pengungsi bencana alam di tengah pandemi Covid-19 sangatlah penting. Sebab hal itu akan dijadikan acuan pemerintah dalam menangani pengungsi sekaligus menekan penularan corona.

 Baca Juga: Investasi Emas Dinilai Menguntungkan, Pegadaian Perluas Akses Layanan Digital

"Kami tidak mau para pengungsi nantinya menjadi klaster Covid-19. Oleh karena itu ada harus ada skema yang tepat dalam mengurus. Protokol kesehatannya harus seperti apa," kata Yasin.

Dijelaskan, dalam draf yang tengah diausun BPBD di antarnya penyiapan lokasi, jumlah tenda, dan hal terkait lainnya. Misalnya, sebelum ada pandemi, satu tenda bisa diisi 10 sampai 15 pengungsi. Namun, di masa pandemi ini kententuan itu tidak berlaku lagi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat