kievskiy.org

Kerumunan Massa HRS juga Terjadi di Wilayahnya, Ridwan Kamil Minta Maaf dan Jelaskan Kronologi 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. /ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI

PIKIRAN RAKYAT - Dugaan pelanggaran protokol kesehatan dalam kerumunan massa Habib Rizieq Shihab (HRS) berbuntut panjang. 

Sorotan tertuju pada Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang sempat dinilai abai membiarkan hal itu terjadi di Megamendung, Kabupaten Bogor pada Jumat pekan lalu. 

Gubernur Jawa Barat yang juga Ketua Umum Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jabar Ridwan Kamil menjelaskan pihaknya bersama pemerintah daerah dan juga aparat keamanan telah menegakkan protokol kesehatan dengan pendekatan yang humanis terhadap kerumunan saat itu. 

 Baca Juga: Rapat dengan Kemenkes, Komisi IX DPR RI Minta Informasi Tentang Vaksin Covid-19 Dibuat Transparan

Di sisi lain, Ridwan pun meminta maaf pada masyarakat atas peristiwa tersebut. 

"Yang pertama apapun yang terjadi di wilayah provinsi Jawa Barat ini tentulah tanggung jawab Gubernur Jadi kalau peristiwa hari ini ingin mencari siapa yang bertanggung jawab tentunya saya yang  bertanggung jawabnya sebagai pimpinan dan saya menghaturkan permohonan maaf jika dinamika-dinamika ini membuat situasi mungkin kurang baik,"ujar Ridwan di Makodam Siliwangi, Selasa, 17 November 2020.

"Jadi permohonan maaf saya sangat tulus teriring juga untuk memperbaiki kekeliruan- kekeliruan dalam manajemen Covid-19 di mata banyak pihak, " ujar dia. 

 Baca Juga: Tunjukkan Keakraban dengan Anak Vicky Prasetyo, Kalina Ocktaranny: Tuhan Menjawab Doa Aku

Usai meminta maaf, Ridwan pun menjelaskan kronologi teknisnya.

"Pertama izin acara itu diskresi boleh tidaknya itu bukan wilayah Gubernur karena provinsi di Republik ini di luar Jakarta punya hierarki pemerintahan yang namanya Bupati walikota terpilih. Maka setiap ada hal teknis diskresinya ada di walikota dan bupati. Contoh, kami melarang bioskop buka tapi ada Walikota menyatakan dengan pertimbangan hitungan teknis lokal minta dibuka," ucap dia. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat