PIKIRAN RAKYAT - Dengan adanya kenaikan peringkat pada Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional XXVIII/2020 Kota Padang Sumatera Barat, kafilah Jawa Barat bertekad untuk menorehkan prestasi pada MTQ selanjutnya yang akan diselenggarakan pada 2022 di Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Ketua Kafilah Jabar Barnas Adjidin mengatakan, pembinaan terus dilakukan melalui program pembinaan yang terintegrasi.
"Persiapan kita akan membuat pemetaan potensi yang ada dan kelemahan yang dimiliki dan langkah apa yang harus dilakukan. Tentunya tadi saya sampaikan apa yang kita miliki harus tetap diasah dengan tetap belajar, terima kritikan dan berlatih termasuk dari segi mentalitas," kata Barnas, Sabtu, 21 November 2020.
Baca Juga: Ratusan Anak Palestina Dilaporkan Telah Menjadi Korban dari Kekejaman Pasukan Israel
Menurut Barnas, pada beberapa cabang lomba, anak asuhnya nampak tidak bercaya diri dan turun mentalnya ketika ada dinamika dalam perlombaan semisal adanya bel Dewan Hakim.
"Anak-anak seperti belum siap mental. Makanya dari sekarang kami siapkan kekuatan mental baja mereka. Jadi secara psikologi harus ditingkatkan dan percaya diri harus ditingkatkan," ujar Barnas.
Effendi Rahmat Kepala Seksi Seni Budaya Islam Musabaqoh Qur'an dan Hadits Kanwil Kementerian Agama Jawa Barat mengatakan, MTQ 2020 akan dievaluasi keseluruhan setelah pihaknya melakukan analisa di lapangan. Kemudian setelah itu mencari solusi menyiapkan pembinaan ke depan.
Baca Juga: Salah Hitung, Posisi Jawa Barat Berubah, Duduki Peringkat Tiga MTQ Nasional 2020
"Tentunya memang yang titik sentral agama dan LPTQ pembinaan harus dimasifkan," kata dia.
Modal MTQ tahun ini menjadi modal, untuk menghadapi STQ 2021 di Maluku Utara dan MTQ 2022 di Banjarmasin Kalimantan Selatan.
"2022 harus berupaya semaksimalnya mungkin kalau bisa juara umum. Berat tapi semakin menarik. Kalau target ya boleh saja kami menargetkan 2022 Jabar jadi juara umum," ujar dia.
Effendi menambahkan, pihaknya mengapret perjuangan kafilah Jabar pada MTQ 2020 kali ini. Mereka telah berjuang maksimal meski kemenangan atau juara umum belum menjadi milik Jabar.
"Kita harus tetap berpikir positif kita harus kejar prestasi tingkatkan kualitas kita. Nanti ada program terstruktur dan program unggulan dalam kaitan pengembangan Tilawatil Qur'an, berinovasi. Masih ada waktu jangan kendor dan luntur. Kesempatan masih terbuka, kejar Jabar jadi juara umum. Insya Allah," kata dia.***